HIERARCHICAL CLUSTER ANALYSIS INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG BERDASARKAN STATUS PENANAMAN MODAL
Abstract
Industri Manufaktur merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang memerlukan modal dalam jumlah yang cukup besar dan tersedia pada waktu yang tepat. PMDN (Penanaman Modal Dalam Negri), PMA (Penanaman Modal Asing), dan Non Fasilitas merupakan jenis pemodalan yang ditentukan oleh BKPM. Metode yang digunakan adalah hierarchical cluster analysis yang menghasilkan dua cluster. Cluster 1 terdiri dari Kab. Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Purbalingga, Kab. Banjarnegara, Kab. Purworejo, Kab. Wonosobo, Kab. Magelang, Kab. Boyolali, Kab. Sukoharjo, Kab. Wonogiri, Kab. Karanganyar, Kab. Sragen, Kab. Grobongan, Kab. Blora, Kab. Rembang, Kab. Demak, Kab. Semarang, Kab. Temanggung, Kab. Kendal, Kab. Batang, Kab. Pemalang, Kab. Tegal, Kab. Brebes, Kota Magelang, Kota Surakarta, dan Kota Salatiga. Mendapatkan jumlah PMDN, PMA , dan Non fasilitas diatas rata-rata. Anggota cluster 2 terdiri dari Kab. Kebumen, Kab. Klaten, Kab. Pati, Kab. Kudus, Kab. Jepara, Kab. Pekalongan, Kota Semarang, Kot Pekalongan, dan Kota Tegal. Kabupaten/kota pada cluster 2 merupakan daerah dengan jumlah industri manufaktur besar sedang dengan status penanaman modal yang memiliki nilai paling tinggi. Mendapatkan jumlah PMDN, PMA, dan Non fasilitas dibawah rata-rata.
Collections
- Statistics [900]