| dc.description.abstract | Adanya derulasi Juni 1983 dan deregulasi Oktober 1988 mengakibatkan perubahan pada perbankan dalm melakukan aktivitasnya, dimana persaingan dalam menarik dana masyarakat makin meningkat. Terlihat bahwa tingkat bunga deposito lebih tinggi dibandingkan tingkat bunga simpanan Jainnya. Penentuan tinggi rendahnya tingkat bunga deposito dalam skripsi ini yaitu tingkat bunga deposito berjangka 12 bulan oleh bank dikaitkan dengan uang berdar dalam arti luas (M₂), Loan to Deposit Ratio (LDR). Likuiditas bank nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika dan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Untuk mendukung penulisan ini, data yang digunakan data sekunder yang berupa laporan tahunan Bank Indonesia, dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia. Alat analisis yang digunakan da1amn skripsi ini berupa anaJisis kuantitatit: dengan menggunakan perhitungan regresi
Y =a+ b₁x₁ + b₂x₂ + b₃x₃ + b₄X₄ + b₅x₅
Dimana, Y merupakan varibel tingkat bunga deposito berjangka 12 bulan sedangkan X₁ merupakan variabel uang beredar (M₂), X₁ merupakan varibel LDR, X₃ merupakan variabel likuiditas bank, X₄ merupakan variabel nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan X₅ merupakan variabel tingkat bunga SBI.
Hasil analisis secara parsial, faktor-faktor yang terbukti mempengarum tingkat bunga deposito ada]ah Faktor Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan pengaruh negatif sebesar 0,279 danfaktor tingkat bunga SBI dengan dengan pengaruh positif sebesar 0,651. Sedangkan faktor uang beredar (M₂), likuiditas bank dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pada periode ini tidak cukup signifikan mempengaruhi tingkat bunga deposito berjangka 12 bulan. Faktor tingkat bunga SBI merupakan faktor yang berpengaruh terbesar terhadap fluktuasi tingkat bunga deposito berjangka 12 bulan periode 1989-2003 dibandingkan faktor uang beredar (M₂), loan to Deposit (LDR), likuiditas bank dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika | en_US |
