OPTIMASI DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL PERAK DARI EKSTRAK ETANOL KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea L.)
Abstract
Sintesis nanopartikel logam umumnya menggunakan reduktor berbahan kimia
sehingga dapat menyebabkan efek toksik ketika digunakan. Kembang telang
(Clitoria ternatea L) dengan kandungan senyawa flavonoid dapat digunakan
sebagai bioreduktor dan dipercaya lebih aman karena tidak toksik dan lebih ramah
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula dan karakterisasi
nanopartikel perak yang menggunakan kembang telang (Clitoria ternatea L).
Biosintesis nanopartikel perak dilakukan dengan mencampurkan ekstrak etanol
kembang telang dengan larutan AgNO 3 . Optimasi formula optimal menggunakan
design expert metode Box Behnken dengan parameter dependen yang digunakan
yaitu konsentrasi ekstrak, waktu sonikasi serta pulser sonikator serta respon yang
digunakan yaitu ukuran partikel, PI dan zeta potensial. Identifikasi dan
karakterisasi nanopartikel perak dilakukan dengan pengamatan secara visual dan
morfologi, pengamatan serapan gelombang dari fenomena plasmon resonan (SPR)
dan analisis inframerah. Hasil pengamatan nanopartikel perak terlihat adanya
perubahan warna dari biru menjadi kuning pada jam ke-24 serapan gelombang
maksimum 432,2 nm. Design Box Behnken menunjukkan formula optimal pada
konsentrasi ekstrak 2,85 %, waktu sonikasi 3 menit dan pulser sonikator 30.
Ukuran partikel yang didapat yaitu 73,56 nm ± 1,3 nm dengan P.I 0.355 ± 0.019 Ð
dan zeta potensial -35,03 ± 0,65. Pada proses sintesis pembentukan nanopartikel
perak melibatkan gugus –OH yang dibuktikan dengan analisis infrared dimana
menandakan terdapatnya kandungan senyawa flavonoid. Morfologi partikel dari
hasil analisis SEM menunjukkan bentuk partikel bulan dengan ukuran 41 nm ± 8,8
nm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kembang
telang dapat berperan sebagai bioreduktor dalam pembentukan nanopartikel perak
yang ramah lingkungan.
Collections
- Pharmacy [1444]