Show simple item record

dc.contributor.authorHidayati, Virta Kusuma
dc.date.accessioned2019-07-05T02:25:07Z
dc.date.available2019-07-05T02:25:07Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14898
dc.description.abstractMetode penilaian kinerja yang menggunakan ukuran keuangan berdasarkan kinerja keuangan yang telah lewat tidak dapat membawa perusahaan pada kondisi yang lebih kompetitif, lebih berteknologi dan berdasarkan kemampuan di masa mendatang. Balanced Scorecard (BSC) mengembangkan seperangkat ukuran financial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan. BSC menyatakan adanya keseimbangan antara berbagai ukuran eksternal para pemegang saham dan pelanggan, dengan berbagai ukuran internal proses bisnis penting, inovasi, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran kinerja dengan BSC berawal dari visi, misi, dan strategi perusahaan dengan memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitufinancial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam kesempatan ini penulis melakukan penelitian di Inteeshirt Jogjakarta, berdasarkan pengolahan data menunjukkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 33 %, perspektif pelanggan 28 %, perspektif proses bisnis internal 27 %, dan perspektif keuangan 12 %. Berdasarkan hasil tersebut maka perusahaan perlu menyeimbangkan antara sasaran, perencanaan serta kondisi sekarang dari masing-masing kriteria agar visi perusahaan tercapai.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenerapan Balanced Scorecarden_US
dc.subjectAlat Ukur Performansien_US
dc.subjectStudi Kasus di InTee-Shirt Jogjakartaen_US
dc.subjectpengukuran kinerja perusahaanen_US
dc.titlePenerapan Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Performansi (Studi Kasus di InTee-Shirt Jogjakarta)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record