Penerapan Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur Performansi (Studi Kasus di InTee-Shirt Jogjakarta)
Abstract
Metode penilaian kinerja yang menggunakan ukuran keuangan berdasarkan kinerja keuangan yang telah lewat tidak dapat membawa perusahaan pada kondisi yang lebih kompetitif, lebih berteknologi dan berdasarkan kemampuan di masa mendatang. Balanced Scorecard (BSC) mengembangkan seperangkat ukuran financial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan.
BSC menyatakan adanya keseimbangan antara berbagai ukuran eksternal para pemegang saham dan pelanggan, dengan berbagai ukuran internal proses bisnis penting, inovasi, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran kinerja dengan BSC berawal dari visi, misi, dan strategi perusahaan dengan memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitufinancial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Dalam kesempatan ini penulis melakukan penelitian di Inteeshirt Jogjakarta, berdasarkan pengolahan data menunjukkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 33 %, perspektif pelanggan 28 %, perspektif proses bisnis internal 27 %, dan perspektif keuangan 12 %. Berdasarkan hasil tersebut maka perusahaan perlu menyeimbangkan antara sasaran, perencanaan serta kondisi sekarang dari masing-masing kriteria agar visi perusahaan tercapai.
Collections
- Industrial Engineering [2224]