Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Hijrah Purnam
dc.date.accessioned2019-06-24T07:46:20Z
dc.date.available2019-06-24T07:46:20Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14704
dc.description.abstractAir buangan muncul sebagai akibat dari berbagai macam aktivitas manusia. semakin tinggi aktivitas manusia maka akan semakin banyak air buangan yang akan dihasilkan. Air buangan yang dihasilkan akan dikumpul disuatu tempat untuk dilakukan pengolahan agar dapat dikembalikan ke lingkungannya. Untuk pengumpulan air buangan diperlukan adanya penyaluran atu sewer yaitu saluran bawah tanah (pipa, konstruksi baja, beton dll) untuk membawa sewage (material cair/padat, bahan buangan organik) dan atau air hujan menuju pusat pengolahan atau badan air. Pada awalnya SPAB menitikberatkan pada transportasi atau pemindahan air buangan, tetapi dengan semakin terintegrasinya sistem penanganan air buangan, maka permasalahan pada penyaluran air buangan tidak hanya berkisar pada kuantitas air yang dipindahkan tetapi juga kualitasnya. Pada desain SPAB. walaupun diketahui di dalam pipa terjadi reaksi mikroorganisme yang menurunkan konsentrasi pencemar, tetapi relatif sedikit perhatian pada hal tersehut. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka dilakukanlah penelitian mengenai studi laju perubahan beban TS. TSS dan TDS di dalam SPAB. Penelitian ini di lakukan di Jogjakarta tepatnya di Ring Road Selatan di dekat Terminal Giwangan. Pengukuran dilakukan pada 3 ruas penggalan pipa utama selama 6 hari. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil yang fluktuatif dari konsentrasi TS, TSS dan TDS. yaitu berkisar 518 sampai 1178 mg/L untuk konsentrasi TS. 26 sampai 596 mg/L untuk konsentrasi TSS serta 376 sampai 634 mg/L untuk konsentrasi TDS dengan persentase rata-rata perubahan konsentrasinya berkisar 11.94 sampai 3.74% untuk TS, 40.47 sampai 14.79% untuk TSS serta -10.7 sampai 5.70% untuk TDS. Laju perubahan beban TS, TSS dan TDS per satuan jarak (m) mengalami penurunan untuk beban TS yaitu sebesar 1.4505 kg/hari/m. untuk beban TSS mengalami penurunan pula yaitu sebesar 1.4508 kg/hari/m, sedangkan untuk beban TDS mengalami kenaikan sebesar 0.0003 kg/hari/m. Dikarenakan hasil yang didapatkan tidak terlalu bagus maka diharapkan untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan perbandingan dengan lokasi lain, minimal satu lokasi lagi yang kondisinya sama dengan lokasi awal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTSen_US
dc.subjectTSSen_US
dc.subjectTDSen_US
dc.subjectSPABen_US
dc.subjectAir Buanganen_US
dc.subjectLaju Perubahan Bebanen_US
dc.titleStudi Laju Perubahan Beban TS, TSS dan TDS di dalam Sistem Penyaluran Air Buangan (SPAB) Kota Jogjakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record