Studi Laju Perubahan Beban TS, TSS dan TDS di dalam Sistem Penyaluran Air Buangan (SPAB) Kota Jogjakarta
Abstract
Air buangan muncul sebagai akibat dari berbagai macam aktivitas manusia. semakin
tinggi aktivitas manusia maka akan semakin banyak air buangan yang akan dihasilkan. Air
buangan yang dihasilkan akan dikumpul disuatu tempat untuk dilakukan pengolahan agar
dapat dikembalikan ke lingkungannya. Untuk pengumpulan air buangan diperlukan adanya
penyaluran atu sewer yaitu saluran bawah tanah (pipa, konstruksi baja, beton dll) untuk
membawa sewage (material cair/padat, bahan buangan organik) dan atau air hujan menuju
pusat pengolahan atau badan air. Pada awalnya SPAB menitikberatkan pada transportasi
atau pemindahan air buangan, tetapi dengan semakin terintegrasinya sistem penanganan air
buangan, maka permasalahan pada penyaluran air buangan tidak hanya berkisar pada
kuantitas air yang dipindahkan tetapi juga kualitasnya. Pada desain SPAB. walaupun
diketahui di dalam pipa terjadi reaksi mikroorganisme yang menurunkan konsentrasi
pencemar, tetapi relatif sedikit perhatian pada hal tersehut. Untuk menindaklanjuti hal
tersebut maka dilakukanlah penelitian mengenai studi laju perubahan beban TS. TSS dan
TDS di dalam SPAB. Penelitian ini di lakukan di Jogjakarta tepatnya di Ring Road Selatan
di dekat Terminal Giwangan. Pengukuran dilakukan pada 3 ruas penggalan pipa utama
selama 6 hari. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil yang fluktuatif dari konsentrasi
TS, TSS dan TDS. yaitu berkisar 518 sampai 1178 mg/L untuk konsentrasi TS. 26 sampai 596
mg/L untuk konsentrasi TSS serta 376 sampai 634 mg/L untuk konsentrasi TDS dengan
persentase rata-rata perubahan konsentrasinya berkisar 11.94 sampai 3.74% untuk TS,
40.47 sampai 14.79% untuk TSS serta -10.7 sampai 5.70% untuk TDS. Laju perubahan
beban TS, TSS dan TDS per satuan jarak (m) mengalami penurunan untuk beban TS yaitu
sebesar 1.4505 kg/hari/m. untuk beban TSS mengalami penurunan pula yaitu sebesar 1.4508
kg/hari/m, sedangkan untuk beban TDS mengalami kenaikan sebesar 0.0003 kg/hari/m.
Dikarenakan hasil yang didapatkan tidak terlalu bagus maka diharapkan untuk penelitian
selanjutnya perlu dilakukan perbandingan dengan lokasi lain, minimal satu lokasi lagi yang
kondisinya sama dengan lokasi awal.
Collections
- Environmental Engineering [1430]