The Comparison Between Changing in Financial Performance and Changing of Stock Price of Splitting and Non-Splitting Companies
Abstract
Febrian, Rizqi (2004). The Comparison between Changing in Financial Performance and Changing in Stock Price of Splitting and Non-Splitting Companies. Yogyakarta, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Pemecahan saham adalah suatu tindakan yang dilakukan perusahaan dimana perusahaan tersebut meningkatkan jumlah saham yang diterbitkan dengan cara memecah jumlah saham yang telah dikeluarkan menjadi unit kepemilikan yang lebih kecil. Setiap saham yang telah dikeluarkan 'dipecah' menjadi dua saham atau lebih. Secara teoritis, tindakan tersebut tidak memiliki nilai ekonomis.
Signaling dan Trculing Range theory, sebagai penjelasan utama pemecahan saham telah muncul dalam literatur keuangan semenjak dibahas oleh Fama (1969). Menurut signaling theory, yang juga dikenal sebagai information content hypothesis, pengumuman pemecahan saham mengandung informasi yang disukai mengenai peningkatan kas deviden atau pendapatan (atau keduanya) jangka panjang. Ini didukung dengan literatur sebelumnya (Grinblatt [1984]; Desai dan Jain [1997]; Conroy dan Harris [1999]). Trading range theory menyatakan bahwa pemecahan saham tersebut dilakukan untuk menata kembali harga saham per lembar menjadi dalam rentang harga yang lebih rendah, yang akan menjadikan harga saham tersebut tidak terlalu tinggi (overprice)
Riset ini menguji 31 perusahaan yang melakukan pemecahan saham untuk periode selama tiga tahun, yaitu dari tahun 1999 hingga 2001.Seluruh perusahaan tersebut terdafiar di Bursa Efek Jakatta (BEJ). Perusahaan-perusahaan tersebut, baik yang melakukan pemecahan saham maupun tidak, diperbandingkan melalui Indonesian Capitallv Market Directory dan total aktiva.
Kemudian hipotesis-hipotesis tersebut diuji menggunakan hasil uji Mann Whitnev melalui Of program Satistical package Social Science (SPSS) 10.0. Hasil pengujian menyatakan perbedaan yang tidak signifikan antara perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan yang tidak, dalam konteks kinerja keuangan yang diwakilkan oleh laba dan laba per saham. Ini tidak konsisten dengan signaling theor. Sedangkan perusahaan yang melakukan pemecahan saham berbeda dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham dalam konteks harga saham yang diwakilkan oleh rasio harga terhadap nilai buku (PBV), tetapi tidak demikian dengan rasio harga terhadap laba bersih (PER). Ini mendukung trading range theory.
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk peningkatan pengetahuan tentang manajemen biaya yang dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya atau sebagai alat pemecahan permasalahan.
Collections
- Akuntansi [4388]