dc.description.abstract | Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah pada
pengelolaan keuangan daerah, untuk itu efisiensi pengelolaan keuangan daerah
diperlukan sehingga tidak terjadi pemborosan dan tepat sasaran dalam
pengalokasiannya, hal ini dilakukan agar tercapainya pembangunan daerah dan
kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi
pengelolaan pendapatan daerah Eks Karesidenan Surakarta dalam pencapaian
kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
Data Envelopment Analysis (DEA) dimana dalam operasinya menggunakan
variabel input yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, lain-lain
Pendapatan yang Sah, dan menggunakan variabel output yaitu Pertumbuhan
Ekonomi yang dihitung melalui PDRB, Presentase Penduduk Tidak Miskin dan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator kesejahteraan. Hasil dari
penelitian ini adalah, pada tahun 2015 terdapat tiga daerah dengan efisiensi
kurang dari 100%, diantaranya adalah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo
dan Kabupaten Sragen. Kemudian pada tahun 2016 dan 2017 berkurang menjadi
dua daerah. Pada tahun 2016 adalah pada Kabupaten Boyolali dan Kabupaten
Sragen, sedangkan pada tahun 2017 adalah Kabupaten Klaten dan Kabupaten
Wonogiri. | en_US |