HUBUNGAN PARASITEMIA DENGAN MANIFESTASI KLINIS PADA MALARIA FALCIPARUM DAN MALARIA VIVAX DI PUSKESMAS KOKAP I DAN SAMIGALUH II KULON PROGO TAHUN 2016-2018
Abstract
Latar Belakang : Kabupaten Kulon Progo merupakan daerah endemis malaria. Malaria dapat menyebabkan manifestasi klinis berupa demam, menggigil, dan berkeringat (trias malaria). Penegakkan diagnosis malaria menggunakan pemeriksaan apusan darah, dimana dapat dihitung parasitemia. Hasil hitung parasitemia dapat digunakan untuk menilai derajat keparahan dari kasus malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan parasitemia dengan manifestasi klinis pada malaria falciparum dan malaria vivax.
Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien malaria falciparum dan malaria vivax di Puskesmas Kokap I dan Samigaluh II Kulon Progo. Parasitemia dan jenis Plasmodium dilihat dari hasil pemeriksaan apusan darah. Manifestasi klinis ditentukan berdasarkan form penyelidikan epidemiologi malaria dengan klasifikasi jumlah menggunakan nilai cut off. Uji korelasi menggunakan uji Somers’d.
Hasil : Terdapat 76 subjek penelitian yang terdiri dari 59 orang (77,6%) terinfeksi Plasmodium falciparum dan 17 orang (22,4%) terinfeksi Plasmodium vivax. Hasil uji korelasi hubungan parasitemia dengan manifestasi klinis menunjukkan tidak terdapat hubungan antara parasitemia dengan manifestasi klinis pada malaria falciparum (p=0,052) dan malaria vivax (p=0,325).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara parasitemia dengan manifestasi klinis pada malaria falciparum dan malaria vivax.
Collections
- Medical Education [2279]