Show simple item record

dc.contributor.authorSanjaya, Heru
dc.date.accessioned2019-04-02T07:29:52Z
dc.date.available2019-04-02T07:29:52Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14348
dc.description.abstractTanah gambut merupakan jenis tanah organik yang mempunyai daya dukung rendah karena tanah gambut kadar air tinggi dan pemampatan yang besar sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk media pondasi suatu bangunan konstruksi agar dapat dimanfaatkan, tanah gambut harus diperbaiki dahulu karakteristiknya. Metode stabilisasi tanah yang digunakan disini adalah dengan stabilisasi tanah menggunakan belerang sebagai bahan aditif. Kadar campuran belerang optimum didapat 10% dari berat kering tanah, kadar optimum ini didapat dengan cara mencari qu tertinggi pada uji Kuat Tekan Bebas yang sampelnya menggunakan kadar air optimum lalu dilakukan pemeraman pada sampel dengan campuran belerang optimum (3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari), selama pemeraman dilakukan uji Triaksial UU dan uj, Tekan Bebas, hasil pengujian tersebut dianalisis dengan rumus Terzaghi untuk mencari daya dukung tanahnya. Dari hasil penelitian penggunaan belerang sebanvak 10% dan berat tanah kering sebagai aditif, didapatkan peningkatan pada sudut geser dalam dan kohesi tanah sebesar 130% sampai 190% dari aslinva, hal ini menyebabkan daya dukung tanah meningkat sebesar 22% dari aslinya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Daya Dukung Tanah Gambuten_US
dc.subjectAmbarawaen_US
dc.subjectDistabilisasi dengan Belerangen_US
dc.titleAnalisis Daya Dukung Tanah Gambut Ambarawa Distabilisasi dengan Belerangen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record