Show simple item record

dc.contributor.authorPangarso, Dian
dc.date.accessioned2019-03-22T02:56:15Z
dc.date.available2019-03-22T02:56:15Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14300
dc.description.abstractPotensi kelautan di wilayah Indonesia sangat besar, tetapi masih belum maksimal usaha eksploitasi hasil kekayaan yang terkandung di dalamnya, terutama pada wilayah negara Indonesia yang berada pada wilayah selatan dari pulau-pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi; selain faktor alam (angin, ombak dan arus laut) juga masalah keadaan sarana dan prasarana kelautan (kapal, alat penangkap ikan, dan sistem navigasi serta pola penangkapan ikan beserta kelengkapan jenis kapalnya) yang masih kurang memungkinkan untuk usaha penangkapan atau eksploitasi hasil kelautan secara maksimal. Hal ilu disebabkan selain dari faktor atau tingkat perekonomian kaum nelayan di pesisir selatan yang relatif minim/rendah, juga tidak adanya suatu lembaga atau instansi yang mengurusi atau mengembangkan sarana dan prasarana kelautan (kapal dan alatnya) serta pengembangan pola penangkapan ikan secara profesional dengan berkelompok dengan berbagai fungsi kapal. Untuk itu perlu adanya suatu lembaga terpadu yang menangani pengembangan sarana kelautan dalam batasan pembuatan kapal berukuran sedang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan fungsinya (kapal penangkap ikan, kapal penghela, kapal pengangkut, kapal bahan bakar, dan kapal lampu) yang teruji dalam laboratorium uji coba kapal yang dikondisikan sesuai dengan kondisi Laut Selatan (Samudera Indonesia), ditunjang dengan pengolahan data-data satelit dari berbagai instansi terkait guna kepentingan pembacaan /penginderaan jarak jarak jauh mengenai sebaran ikan, arus laut, dan arah angin. Perencanaan suatu bangunan dengan fungsi sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Sarana Kelautan di pantai Wedi Ombo, Desa Jepitu, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah lstimewa Yogyakarta adalah upaya untuk mengatasi penyebaran instansi serupa yang kurang merata (terutama pada wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa). Bangunan dengan fungsi sebagai PUSLITBANG sarana kelautan hendaklah mencerminkan karakteristik kegiatan dan misi yang dimilikinya, untuk itu bangunan tersebut mempunyai visi Arsitektural yang berciri kelautan dan mencenninkan perkembangan teknologi yang maju (modern) dan lebih tercennin lagi dalam bentuk citra Aquascape.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Penelitianen_US
dc.subjectPengembangan Sarana Kelautanen_US
dc.subjectCitra Bangunan Aquascapeen_US
dc.titlePusat Penelitian dan Pengembangan Sarana Kelautan Citra Bangunan Aquascapeen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record