Pusat Penelitian dan Pengembangan Sarana Kelautan Citra Bangunan Aquascape
Abstract
Potensi kelautan di wilayah Indonesia sangat besar, tetapi masih
belum maksimal usaha eksploitasi hasil kekayaan yang
terkandung di dalamnya, terutama pada wilayah negara
Indonesia yang berada pada wilayah selatan dari pulau-pulau
Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi; selain faktor alam (angin,
ombak dan arus laut) juga masalah keadaan sarana dan
prasarana kelautan (kapal, alat penangkap ikan, dan sistem
navigasi serta pola penangkapan ikan beserta kelengkapan jenis
kapalnya) yang masih kurang memungkinkan untuk usaha
penangkapan atau eksploitasi hasil kelautan secara maksimal.
Hal ilu disebabkan selain dari faktor atau tingkat perekonomian
kaum nelayan di pesisir selatan yang relatif minim/rendah, juga
tidak adanya suatu lembaga atau instansi yang mengurusi atau
mengembangkan sarana dan prasarana kelautan (kapal dan
alatnya) serta pengembangan pola penangkapan ikan secara
profesional dengan berkelompok dengan berbagai fungsi kapal.
Untuk itu perlu adanya suatu lembaga terpadu yang menangani
pengembangan sarana kelautan dalam batasan pembuatan kapal
berukuran sedang dengan berbagai macam ukuran sesuai
dengan fungsinya (kapal penangkap ikan, kapal penghela, kapal
pengangkut, kapal bahan bakar, dan kapal lampu) yang teruji
dalam laboratorium uji coba kapal yang dikondisikan sesuai
dengan kondisi Laut Selatan (Samudera Indonesia), ditunjang
dengan pengolahan data-data satelit dari berbagai instansi
terkait guna kepentingan pembacaan /penginderaan jarak jarak
jauh mengenai sebaran ikan, arus laut, dan arah angin.
Perencanaan suatu bangunan dengan fungsi sebagai Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sarana Kelautan di pantai Wedi
Ombo, Desa Jepitu, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung
Kidul, Daerah lstimewa Yogyakarta adalah upaya untuk
mengatasi penyebaran instansi serupa yang kurang merata
(terutama pada wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa). Bangunan
dengan fungsi sebagai PUSLITBANG sarana kelautan
hendaklah mencerminkan karakteristik kegiatan dan misi yang
dimilikinya, untuk itu bangunan tersebut mempunyai visi
Arsitektural yang berciri kelautan dan mencenninkan
perkembangan teknologi yang maju (modern) dan lebih
tercennin lagi dalam bentuk citra Aquascape.
Collections
- Architecture [3648]