KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN MENGGUNAKAN FILLER LIMBAH BETON
Abstract
Bahan pengisi (filler) adalah agregat yang lolos pada saringan no.200 pada campuran aspal panas. Filler bertujuan untuk meningkatkan kerapatan dan stabilitas massa campuran. Mineral pengisi (filler) di dalam campuran aspal panas konstruksi bangunan jalan, bukan hanya mengisi celah/ rongga diantara agregat, tapi juga untuk meningkatkan kestabilan dari aspal dan apabila dicampur dalam jumlah yang tepat dapat mengurangi kekakuan campuran aspal panas dalam cuaca. Bahan pengisi yang digunakan dalam perkerasan pada umumnya adalah debu batu atau semen. Harga yang cukup tinggi menjadi salah satu faktor untuk mencari inovasi baru memanfaatkan limbah di lapangan. Mengingat pentingnya kegunaan filler pada campuran maka perlu dilakukan inovasi bahan penggati filler. Salah satunya dengan memanfaatkan Limbah Beton. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan Limbah Beton sebagai pengganti filler pada campuran ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) dengan melihat karakteristik Marshall, Indirect Tensile Strength, dan Immersion.
Penelitian dilakukan 4 tahap, yaitu tahap pertama pengujian sifat material yang terdiri dari pengujian agregat, aspal dan filler Limbah Beton. Tahap kedua menentukan kadar aspal optimum pada proporsi filler pengganti 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% filler Limbah Beton. Tahap ketiga melakukan uji Marshall, uji Immersion, dan uji Indirect Tensile Strength. Tahap keempat dengan metode bina marga tahun 2013 dilakukan analisis, pembahasan, dan pengambilan kesimpulan dari hasil pengujian yang telah dilakukan.
Hasil pengujian Marshall menunjukkan bahwa campuran mengalami perubahan karakteristik Marshall cukup signifikan yaitu pada kemampuan campuran menahan beban semakin meningkat dan kelelehan semakin menurun. Hal ini dapat dilihat pada nilai stabilitas mengalami peningkatan, flow mengalami penurunan, nilai MQ mengalami kenaikan, VITM mengalami penurun, density mengalami peningkatan, VFWA mengalami peningkatan dan VMA mengalami penurunan. Hal ini menunjukan bahwa keawetan (durability) semakin meningkat. Kemampuan menahan gaya tarik (Indirect Tensile Strength) campuran ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE(AC-WC) seiring peningkatan proporsi filler Limbah Beton .
Collections
- Civil Engineering [4205]