Show simple item record

dc.contributor.advisorDr.-Ing. Ir. Widodo B., M.Sc
dc.contributor.authorYoyo Suharyo, 14513079
dc.date.accessioned2019-03-20T02:29:35Z
dc.date.available2019-03-20T02:29:35Z
dc.date.issued2019-02-21
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14245
dc.description.abstractPerkembangan dan kemajuan kota diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk dan sebagai konsekuensinya kegiatan ekonomi maupun sosial semakin berkembang. Perkembangan kota tersebut berpengaruh terhadap daerah di sekitarnya sehingga mendorong perubahan penggunaan lahan. Daerah aliran sungai khususnya Sungai Opak adalah salah satu objek yang sangat rentan terhadap pembangunan dan perkembangan wilayah di DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dampak penggunaan lahan eksisting terhadap kualitas air di Sungai Opak untuk parameter kimia (BOD, COD, Amonia). Kualitas air hasil uji lab di klasifikasikan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Hasil rata-rata indeks pencemar nilai rata-rata indeks pencemaran berkisar antara 2,8 sampai dengan 3,63. Semua site lainnya tercemar ringan. Luas DAS hasil digitasi data DEM didapat 1751,54 km2. Sedangkan luas pemukiman 534,41 km2 (30%), hutan 114,73 km2 (7%), kebun 175,37 km2 (10%), sawah 368,98 km2 (21%), lainnya 558, 06 km2 (32%). Luas DAS dan kualitas air dikorelasikan dengan metode spearman. Hasil korelasi Spearman DAS terpisah menunjukan korelasi positif diperoleh BOD di kebun dengan nilai 0,035, COD di pemukiman 0,041, COD di kebun 0,006, serta amonia di pemukiman 0,004 dan amonia di sawah 0,018. Sedangkan hasil negatif diperoleh BOD di pemukiman 0,055, BOD di sawah 0,123, BOD di hutan 0,233, COD di sawah 0,051, COD di hutan 0,426, amonia di kebun 0,106 dan amonia di hutan 0,085. Hasil korelasi Spearman DAS tergabung menunjukan korelasi positif diperoleh COD di pemukiman dengan nilai 0,028, COD di sawah 0,038, COD di kebun 0,021, serta amonia di pemukiman 0,044. Sedangkan hasil negatif diperoleh di semua lahan (pemukiman, sawah, kebun, hutan) untuk parameter BOD dengan nilai berturut-turut 0,085, 0,123, 0,269. Parameter COD hanya hutan yang memiliki korelasi negatif yaitu 0,149. Amonia sawah, kebun dan hutan memiliki korelasi negatif dengan nilai 0,08, 0,085, 0,075. Hasil korelasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengaruh lokasi sampling dan banyak lokasi sampling, waktu pengambilan sampling, pengaruh musim, kemampuan purifikasi sungai Opak dan aktivitas manusia di setiap sitenya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBODen_US
dc.subjectCODen_US
dc.subjectamoniaen_US
dc.subjectsungai opaken_US
dc.subjectindeks pencemaranen_US
dc.subjectkorelasi spearmanen_US
dc.titleANALISIS HUBUNGAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR PARAMETER KIMIA (BOD, COD, AMONIA) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI OPAK, YOGYAKARTAen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record