INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA DARI SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN SLEMAN BAGIAN BARAT D.I YOGYAKARTA
Abstract
Sektor peternakan berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti gas
metana (CH 4 ) dan dinitrogen oksida (N 2 O) melalui fermentasi enterik dan
kotoran ternak. Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar
18%, lebih besar dari sumbangan sektor transportasi di dunia yang menyumbang
sekitar 13,1%. Hal ini dikarenakan hewan ternak berpotensi untuk menghasilkan
emisi gas rumah kaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total
emisi gas metana (CH 4 ) dan dinitrogen oksida (N 2 O) dari fermentasi enterik dan
pengelolaan kotoran ternak serta mengetahui pola sebaran emisi gas tersebut di
Kabupaten Sleman bagian barat D.I Yogyakarta menggunakan metode Tier-1
IPCC (2006). Hasil perhitungan emisi gas metana (CH 4 ) dan dinitrogen oksida
(N 2 O) menunjukkan bahwa ada hubungan antara jumlah populasi ternak dan
metode pengelolaan kotoran dengan nilai emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.
Kabupaten Sleman bagian barat mempunyai jumlah ternak sebesar 2.0462 ekor
dengan nilai total emisi gas metana (CH 4 ) dari fermentasi enterik sebesar
1,73791 Gg CO 2 -eq/tahun dan 0,049242 Gg CO 2 -eq/tahun dari pengelolaan
kotoran ternak. Emisi dinitrogen oksida (N 2 O) secara langsung dan tidak
langsung sebesar 2944,275 kg CO 2 -eq/tahun dan 5248,529459 kg CO 2 -eq/tahun
dari pengelolaan kotoran ternak pada tahun 2016. Pemetaan sebaran emisi gas
metana (CH 4 ) dan dinitrogen oksida (N 2 O) di Kabupaten Sleman bagian barat
menunjukkan bahwa Kecamatan Seyegan memiliki potensi penyumbang terbesar
dengan penyumbang terbesar adalah Desa Margoagung..
Collections
- Environmental Engineering [1429]