Show simple item record

dc.contributor.authorM. Nashirulhaqi Izzuddin, 14522311
dc.date.accessioned2019-03-18T03:40:33Z
dc.date.available2019-03-18T03:40:33Z
dc.date.issued2018-12
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14141
dc.description.abstractCybersickness adalah salah satu respon psiko-fisiologis yang mempengaruhi pekerjaan manusia ketika berinteraksi dengan Virtual Environment (VE). VE adalah model teknologi canggih yang dihasilkan oleh komputer yang pengguna dapat merasakan kehadiran seperti di lingkungan nyata. Paparan VE berulang-ulang akan menyebabkan sakit, terutama ketegangan mata (eyestrain). Ketengangan ini menekankan pada mata secara visual ketika mata mencoba untuk membuat akomodasi dan fokus pada objek di VE. Gejala ini dapat diidentifikasi berdasarkan gerakan mata dan kontraksi otot mata. Dengan demikian, ini penting untuk mengevaluasi kontraksi otot mata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelelahan mata menggunakan smartphone untuk bermain VE: war-game. Sebuah studi empiris dilakukan di laboratorium ergonomis untuk mengumpulkan data yang relevan dengan studi kasus adalah VE non-immersive menggunakan smartphone. Sepuluh subjek berpartisipasi dalam penelitian ini yang mereka telah terbiasa dengan permainan game smartphone. Electromyography (EMG) digunakan dalam penelitian ini untuk mencatat sinyal kontraksi otot pada otot mata lateral. Analisis statistik dilakukan untuk menguji hipotesis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada visus mata terdapat perbedaan yang signifikan meliputi eksperimen atara kondisi visus mata normal dan kondisi visus mata pada saat paparan 0% brightness serta 100% brightness smartphone pada kedua mata saat berada dalam posisi duduk. Pada saat posisi tidur memiliki hasil eksperimen yang sama dengan posisi duduk yaitu bahwa tingkat brightness 0% dan tingkat birghtness 100% akan mempengaruhi secara signifikan, ditambah tingkat brightness 50% juga akan mempengaruhi ketajaman visual dari mata responden. Pada kontraksi otot lateral rectus sebagai referensi eyestrain menyatakan brightness dari yang paling rendah sampai dengan brightness yang paling tinggi pada posisi tidur menyebabkan terjadinya kontraksi otot yang tinggi dibandingkan dengan posisi duduk.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCybersicknessen_US
dc.subjectNon-Immersiveen_US
dc.subjectVirtual Environmenten_US
dc.subjectElectromyographen_US
dc.subjectEyestrainen_US
dc.subjectVisus Mataen_US
dc.titleSTUDI CYBERSICKNESS TENTANG NON-IMMERSIVE VIRTUAL ENVIRONMENT MENGGUNAKAN SMARTPHONEen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record