Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Hartomo, M.Sc., Ph.D.
dc.contributor.authorGiskha Lathifah Haninda, 11522276
dc.date.accessioned2019-03-11T03:32:00Z
dc.date.available2019-03-11T03:32:00Z
dc.date.issued2018-08-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13889
dc.description.abstractCetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca kain, plastik, kulit, dan lain-lain. Upaya meningkatan kualitas merupakan hal penting untuk dilakukan perbaikan. Salah satu faktor yang menetukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas desain alat sablon portabel dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat alat sablon portabel. Desain alat sablon yang berjalan selama ini di perusahaan-perusahaan sablon Home Industry khususnya di Rejodani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta hampir sama dengan proses cetak sablon secara manual, yang membedakannya dengan cetak sablon portable dengan sablon manual adalah dimana proses cetak sablon bisa lebih cepat dan hasilnya lebih bagus dibandingkan secara manual. Untuk meningkatkan kualitas tersebut, diperlukan metode untuk menganalisis kualitas yang diberikan. Dalam hal ini akan menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) yang menggunakan model House of Quality (HOQ). Berdasarkan hasil perhitungan House of Quality (HOQ) terdapat enam atribut yang menjadi prioritas dilihat dari tingkat kepentingan berdasarkan nilai skala kepentingan konsumen. Atribut pertama, yaitu kualitas kain baik dengan nilai 6,314, atribut kedua, yaitu kualitas cat baik dengan nilai 6,261, aribut ketiga adalah cat sablon kuat dengan nilai 6,124, atribut keempat adalah hasil afdruk sempurna dengan nilai 5,710, atribut kelima, yaitu screen bersih dengan nilai 4,869, dan atribut terakhir, yaitu cat sablon tahan lama dengan nilai 4,360. Sementara itu untuk kebutuhan teknis tingkat kebutuhan kinsmen dapat diketahui berdasarkan House Of Quality (HOQ), yaitu penyaringan cat sablon dengan target spesifikasi penggunaan kakir, waktu pengeringan dengan target spesifikasi 2-4 jam, suhu pengeringan dengan targetspesifikasi 35 derajat, jenis bahan dengan target spesifikasi mengunakan cotton combed 30s, jenis cat dengan target sepsifikasi plastisol dan yang terakhir bentuk rakel dengan target spesifikasi runcing. Selanjutnya, hasil untuk apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan alat sablon portabel secara manual dan praktis yang dibutuhan menambakan alat mesin rotari sederhana agar proses penyablonan lebih baik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSablon Portableen_US
dc.subjectQuality Function Develoymenten_US
dc.titleANALISA DESAIN PADA PRODUK ALAT SABLON PORTABLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus Pada Industri Sablon Di Daerah Istimewa Yogyakarta)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record