Terapi Dzikir Istighfar Untuk Meningkatkan Ketenangan Hati Pada Pengguna Napza
Abstract
Ketika melakukan rehabilitasi dan putus zat, pengguna NAPZA sering merasakan kekhawatiran akan masa depan yang terjadi, takut akan ditolak oleh masyarakat serta keluarga, adanya perasaan bersalah pada diri sendiri dan kepada Allah. Kekhawatiran ini menyebabkan pengguna NAPZA merasakan emosi negatif serta adanya perasaan tidak nyaman. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas dari terapi dzikir untuk meningkatkan ketenangan hati pada pengguna NAPZA yang sedang melakukan rehabilitasi. Delapan mantan pengguna NAPZA terlibat dalam penelitian ini. Subjek terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen (n = 4) dan kelompok kontrol (n = 4). Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test control group design dan diukur sebanyak tiga kali (prates, pasca tes, dan tindak lanjut selama dua minggu). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah Tatmain al-Qulūb (TQS) oleh Rusdi (2016) yang disusun berdasarkan aspek-aspek ketenangan hati. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat perubahan peningkatan yang signifikan terhadap ketenangan hati pada pengguna NAPZA setelah diberikan terapi dzikir.
Collections
- Master of Psychology [341]