Show simple item record

dc.contributor.advisorDr.-Ing, Ilya F. Maharika, Ir., MA, IAI.,
dc.contributor.authorMuhammad Rauuf Hidayat, 14512113
dc.date.accessioned2019-02-18T04:19:21Z
dc.date.available2019-02-18T04:19:21Z
dc.date.issued2019-02-07
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13661
dc.description.abstractKampung kaliwaru yang berada di daerah Condongcatur Sleman Yogyakarta merupakan salah satu contoh kasus kampung yang terkena dampak lingkungan yang tidak terkendali (Uncontrolled Environment) karena kehidupan perkotaan yang semakin menjadi pusat perkembangan peradaban dan kebudayaan umat manusia. Sehingga menimbulkan dampak yang akan memicu perubahan fungsi lahan atau tanah-tanah pertanian dan resapan air menjadi bangunan-bangunan komersil sebagai sarana prasarana penunjang perkembangan peradaban umat manusia yang semakin pesat dan semakin bertumbuh dari tahun ke tahun. Kampung Kaliwaru merupakan kampung yang terletak di daerah Condongcatur Sleman, Yogyakarta dengan luasan lahan sekitar 216.132 m Yang terdiri dari 3 RW dan 4 RT. Lokasi kampung yang strategis karena berada ditengah kota, dan dekat dengan akses jalan raya Ringroad utara, membuat para pengembang property bangunan tertarik untuk membangun bangunan komersil di daerah tersebut. Kemunculan bangunan-bangunan komersil tersebut menimbulkan kesan bahwa kampung Kaliwaru menjadi kampung yang terisolir dari daerahnya tersebut, akibat pembangunan bangunan komersial yang ada di daerah tersebut. Desain Amphitheater pada kampung Kaliwaru didesain berdasarkan cita-cita warga, kebutuhan akan fungsi ruang baru yang hilang akibat dari pembangunan bangunan komersial yang gencar dilakukan akhir-akhir ini, khususnya dikota Yogyakarta. Seperti balai warga, open space, ruang publik yang bisa digunkan untuk melakukan wirausaha merupakan beberapa hal yang diinginkan oleh masyarakat Kampung Kaliwaru. Desain Amphitheater tercipta dari apa yang dibutuhkan warga (people needs) dan dirasa mampu mewadahi semua kegiatan-kegiatan warga. Metoda perancangan dengan melihat pemandangan berseri (Serial Vision) pada kampung tersebut, dan juga dipadukan dengan beberapa pendekatan Visual Photogenic, menjadi landasan dalam melakukan proses desain. Sehingga diharapkan, kampung Kaliwaru memiliki suatu bangunan yang bisa dikatakan Signature bagi warga kampung tersebut, selain mewadahi semua kegiatan-kegiatan warga kampung, namun juga bisa mendatangkan keuntungan bagi kampung tersebut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKampung Kaliwaruen_US
dc.subjectUncontrolled Environmenten_US
dc.subjectBalai wargaen_US
dc.subjectPublic Spaceen_US
dc.subjectSerial Visionen_US
dc.subjectVisual Photogenicen_US
dc.subjectDesain Amphitheateren_US
dc.titleDesain Amphitheater dengan Pendekatan Visual Fotogenik pada Kampung Kaliwaru Condongcatur Sleman Yogyakartaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record