Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Muhammad Iftironi MLA.
dc.contributor.authorReza Hayyu Muqsi, 14512100
dc.date.accessioned2019-02-18T03:34:17Z
dc.date.available2019-02-18T03:34:17Z
dc.date.issued2019-01-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13659
dc.description.abstractPariwisata di Dusun Pasir Kadilangu perlu di kembangkan dikarenakan untuk merespon adanya pemindahan bandara di Kulon Progo. Dalam pengembanganya masyarakat perlu terlibat dalam kegiatan pariwisata di Dusun Pasir Kadilangu. masyarakat dan Wisatawan dapat belajar dan bertukar kebudayaan. Homestay dapat menjawab peluang masyarakat untuk dapat berpartisipasi langsung dalam kegiatan pariwisata maupun memberikan wawasan kebudayaan masyarakat setempat. Didalam sebuah Homestay, faktor terpenting adalah kenyamanan bagi pengguna. Selain itu dalam pembangunan sebuah Homestay akan lebih baik jika penggunaan material yang di gunakan adalah material lokal sehingga akan mengurangi dampak energi negatif yang di hasilkan dalam penggunaan material itu sendiri. Aspek ekologi merupakan penentu kenyamanan dalam sebuah hunian itu sendiri. Pencahayaan dan penghawaan alami maupun penggunaan material lokal adalah salah satu variabel-variabel yang terpenting dalam aspek ekologis karena dengan memaksimalkanya pengguna mendapatkan homestay yang lebih nyaman, sehat, dan hemat energi. Permasalahan pada perancangan ini adalah bagaimana merancang homestay dengan menggunakan pendekatan arsitektur ekologis dengan penekanan pada iklim dan material lokal. Metode Shade and Control diterapkan pada homestay untuk mengkontrol maupun mengindari cahaya yang akan masuk kedalam setiap ruangan pada homestay, lalu Cross Ventilation diterapkan ke dalam homestay untuk merespon pergerakan udara di luar ruangan, dimana akan masuk dan keluar sehingga udara di dalam ruang akan terus berganti. Untuk material lokal digunakan metode Gelombang Radar, yaitu pengukuran jarak terjauh dengan jarak maksimal 40 km. Metode ini digunakan pengukuran dengan cara menempatkan site perancangan ke dalam lingkaran seperti gelombang radar sejauh maksimal 40 km. Pengujian desain dilakukan dengan menggunakan Software untuk mengukur tingkat pencahayaan maupun penghawaan alami yang masuk dan menggunakan preseden untuk membandingkan pengaplikasian penggunaan material lokal terhadap bangunan yang sudah terbangun. Hasil rancangan berupa desain homestay dengan pemaksimalan bukaan yang pada arah timur maupun selatan. Lalu penempatan shading pada arah barat untuk mengurangi cahaya panas pada sore hari. Lalu penggunaan material batu bata, kayu, genteng, dan bambu yang didapatkan dengan maksimal radius pengambilan sejauh 40 km yang diaplikasikan kedalam homestay dengan cara diekspose.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPasir Kadilanguen_US
dc.subjectHomestayen_US
dc.subjectIklimen_US
dc.subjectMaterial Lokalen_US
dc.titleHomestay di Dusun Pasir Kadilangu, Kulon Progo Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologisen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record