Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Rini Darmawati, M.T
dc.contributor.authorNisrina Retno Nur Aziza, 14512035
dc.date.accessioned2019-02-18T02:46:35Z
dc.date.available2019-02-18T02:46:35Z
dc.date.issued2019-02-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13656
dc.description.abstractBanyaknya predikat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota wisata memberikan dampak pada peningkatan jumlah penduduk. Hal tersebut menyebabkan lahan permukiman di Kota Yogyakarta semakin mahal, sehingga masyarakat pendatang memilih untuk membangun rumah di bantaran sungai yang kemudian menimbulkan kepadatan bangunan yang cukup tinggi. Kelurahan Prawirodirjan merupakan salah satu kawasan yang terkena dampak tersebut. Dampak dari permasalahan tersebut adalah munculnya rumah-rumah tidak layak huni, turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat dan ketidakseimbangan ekosistem di kawasan permukiman. Tujuan dari proyek akhir sarjana ini yaitu menghasilkan rancangan kampung vertikal yang menekankan pada lingkungan site dan pengguna bangunan, sehingga dapat menjaga interaksi antara manusia, lingkungan dan alam. Perencanaan kampung vertikal dianggap cukup solutif untuk menampung banyak penghuni karena keterbatasan lahan yang ada. Konsep hunian vertikal ini difokuskan kepada penekanan suasana kampung yang terkenal dengan tradisi guyub pada kampung vertikal sebagai rumah tinggal dan tidak melupakan peran lingkungan dan alam sekitar dengan menggunakan pendekatan arsitektur ekologis. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam perancangan ini yaitu survey, wawancara dan observasi lapangan guna mendapatkan data primer berupa data fisik aktifitas warga, dan data kepala keluarga. Data sekunder berupa teori mengenai arsitektur ekologis, tanaman hidroponik, dan preseden bangunan rumah susun yang diperoleh melalui kajian buku, jurnal, artikel, dan peraturan terkait. Hasil dari perancangan ini yaitu berupa solusi rancangan rumah tinggal di area permukiman bantaran kali code yang terletak di Rw 18, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta. Pada rancangan kampung vertikal ini, hunian terdiri dari 3 tipe yaitu tipe 20, 29 dan 38. Pemilihan tipe hunian disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Tata massa bangunan didapat dari hasil analisis kondisi eksisting site, yaitu terdiri dari 4 massa bangunan dengan lantai dasar sebagai area publik. Pada masing-masing bangunan terdapat void dan terdapat beberapa ruang yang diberi jarak untuk memaksimalkan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang masuk kedalam bangunan. Bangunan ini mengedepankan interaksi antara manusia, bangunan, dan alam. Salah satunya dengan menerapkan ruang komunal di setiap lantai, tidak ada pengelompokan tipe bangunan untuk menghindari adanya kesenjangan sosial, menggunakan material ramah lingkungan, menerapkan area berkebun sebagai salah satu sumber penghasilan warga dan upaya untuk menambah lahan terbuka hijau, dan juga memaksimalkan cahaya matahari dan sirkulasi udara untuk menghemat penggunaan energi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKampung Vertikalen_US
dc.subjectarsitektur ekologisen_US
dc.subjectfasaden_US
dc.titleKampung Vertikal di Bantaran Kali Code, Gondomanan, Yogyakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologisen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record