Show simple item record

dc.contributor.authorSoelistyanto, Danny
dc.date.accessioned2019-02-14T04:03:28Z
dc.date.available2019-02-14T04:03:28Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13601
dc.description.abstractLatar Belakang dari tugas akhir yang berjudul Sekolah Balap Roadrace dan Kartrace ini antara lain karena sudah terbentuknya komunitas pengemar balap roadrace dan kartrace, banyak even balap roadrace dan kartrace yang diselenggarakan kemudian sudah masuknya roadrace sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan dalam PON 2004, belum adanya sekolah balap roadracing dan karting di Indonesia serta yang paling penting untuk menciptakan keberlanjutan generasi dibidang olahraga balap. Pada sekolah balap ini diperlukan suatu citra yang dapat mengekspresikan sifat orang yang beraktifitas di dalamnya agar bangunan mempunyai image yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku pemakai bangunan tersebut. Kebutuhan dunia balap Indonesia saat ini adalah membutubkan figur-figur pembalap sejati, seorang pembalap sejati salah satu karakternya adalah mempunyai karakter pemberani. Permasalahan yang diangkat yaitu bagaimana merancang sekolah balap roadrace dan kartrace yang mampu mendukung pengembangan kemampuan dan mental agar tercipta figur-figur pembalap sejati (umum) dan bagaimana merancang sekolah balap roadrace dan kartrace dengan pendekatan karakter pemberani pada perwujudan citra bangunan (khusus). Tujuan dari perancangan ini adalah merancang bangunan sekolah balap roadrace dan kartrace di Jogjakarta yang mendukung proses kegiatan belajar dan mampu memenuhi kebutuhan dasar pelaku di dalamnya serta mampu mewujudkan karakter pemberani pada citra bangunan. Sasaran yang akan dicapai dalam perancangan antara lain merancang perwujudan fasade bangunan sekolah balap yang mengekspresikan karakter pemberani dan merencanakan besaran ruang, macam ruang dan tata ruang yang dibutuhkan sesuai dengan karakter sifat pemberani. Dalam rancangan bangunan sekolah balap ini perancang mengunakan metoda metafora sebagai bahasa bersifat perlambangan atau kiasan. Metafora adalah melihat suatu bangunan dalam hubungannya dengan sebuah obyek yang menyerupai. Disini perancang mengunakan metoda metafora abstrak (intangible metaphor) karena sifat yang diekspresikan berupa sifat manusia (pemberani). Dalam mengkomunikasikan ekspresi dengan cara visual yang ditampilkan dalam bangunan yaitu mengangkat karakter-karakter tertentu (tegas) yang dimiliki oleh seorang pembalap sejati. Pengungkapan ekspresi ini digunakan untuk memberikan suatu identitas kepada bangunan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSekolah Balap Roadrace dan Kartrace di Jogjakartaen_US
dc.subjectKarakter Pemberani sebagai Dasar Perwujudan Citra Bangunanen_US
dc.titleSekolah Balap Roadrace dan Kartrace di Jogjakarta Karakter Pemberani sebagai Dasar Perwujudan Citra Bangunanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record