Show simple item record

dc.contributor.authorSamekto, Harto
dc.date.accessioned2019-02-13T03:27:52Z
dc.date.available2019-02-13T03:27:52Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13568
dc.description.abstractPerkembangan ilmu dan teknologi komunikasi pada dua dasawarsa terakhir ini telah membawa dunia pada suatu peradaban baru serta membawa perubahan dalam tatanan dan pola hubungan masyarakat dan dunia, hingga kemudian muncul wacana dan wahana baru dalam berkomunikasi yaitu cyberspace, sebuah dunia 'maya' yang mampu membawa kemana kita pergi serta menjalin komunikasi dengan orang lain tanpa harus meninggalkan tempat tinggal kita. Hal ini menunjukkan betapa infonmasi dan komunikasi telah menjadi bagian integral dari kebutuhan masyarakat modern. Implikasi dari perkembangan tersebut adalah luasnya lapangan kerja yang tersedia ditengah-tengah kelangkaan sumberdaya manusia yang tersedia. Kemudian hadir Politeknik STENKO di mana merupakan salah satu pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan lulusan/ tenaga ahli siap kerja yang memiliki kualifikasi keahlian dan ketrampilan sesuai dengan tuntutan lapangan kerja tersebut. Sementara Politeknik STENKO sendiri belum memiliki gedung yang representatif untuk mendukung pengembangan pendidikannya itu, sehingga memerlukan perencanaan dan perancangan kampus yang memadai serta mampu memberikan kesan sebagai kampus cyber (sesuai dengan misinya). Maka dari itu ranah arsitektur diharapkan memberikan perannya untuk mewujudkan keinginan ini, yaitu bagaimana cyberspace image itu terejawantahkan dalam desain bangunan Kampus Politeknik STENKO semaksimal mungkin. Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi berkembang juga metode atau teori yang baru tentangnya dari waktu ke waktu. Hal ini seiring dengan terus berkembang teknologi (dan keinginan lebih untuk mengungkapkan sebuah disain) dewasa ini sampai pada tahap multimedia dan cyberspace, yakni sebuah ruang ilusif yang dibentuk melalui media digital berupa bit bit informasi dalam database komputer, yang menghasilkan pengalaman-pengalaman halusinasi. Itulah realitas yang menyertai kehidupan kita dari hari ini, hingga hari-hari mendatang. Kehidupan yang ditandai dengan perubahan yang ekstra cepat di segala sektor, khususnya informasi dan teknologi. Hingga kemudian memunculkan kepercayaan, bahwa masa depan akan dikuasai siapapun yang dapat menguasai teknologi dan informasi. Semua itu menunjukkan tanda-tanda bahwa sedang terjadi perubahan radikal menyangkut media. Artinya, peran manusia sebagai subjek pelaku, sebenarnya akan tergantikan oleh alat-alat yang dipercaya lebih efektif dan efisien, baik dari segi waktu dan jarak (telepon, e-mail, internet). Salah satu hasil kemajuan teknologi informasi adalah munculnya jaringan cyberspace dalam internet merupakan sebuah kompleksitas akan konstelasikonstelasi makna tempat ataupun guna yang hadir memberikan nuansa ruang yang tidak terpikirkan bahkan tak terduga merupakan realita dalam kehidupan cyberspace yang sebenarnya ini menggambarkan adanya hakikat 'ruang' pada dunia informasi elektronik yang sedang menggejala sekarang. Dalam pada itu gejala ini sangat terasa pengaruhnya pada bidang pendidikan, lebih khusus lagi pada pendidikan tinggi di mana merupakan pendidikan yang lebih dekat menuju dunia nyata dunia keprofesian sesuai dengan bidang disiplin ilmu embanannya. Sementara PoliteknikSTENKO secara perencanaan akademiknya memiliki beberapa target jangka panjang di mana salah satunya mewujudkan kampus terpadu dan representatif untuk proses belajar mengajar yang sesuai dengan disiplin ilmu embanannya. Kemudian ranah arsitektur memiliki neka macam metode dan teori yang mungkin digunakan untuk mengejawantahkan kesan cyberspace dalam bangunan kampus itu, di mana salah satunya akan diterapkan bagi maksud tersebut. Selanjutnya akan terwujud suatu kristalisasi dari pembahasan itu yang merupakan sebuah perjalanan teoritis tentang profil serta gambaran Politeknik STENKO dengan segala kegiatannya, dan kemudian bagi ranah teori tentang cyberspace dalam pemaknaannya secara terori arsitektural, yang untuk selanjutnya kedua bahasan tersebut diungkapkan dalam anaiisa untuk memperoleh jalan menuju perwujudan konsep perancangannya. Kemudian arsitektur diharapkan mampu mengakomodasi cyberspace ini ke dalam ranah fisik arsitektural. Cyberspace sebagai media pengejawantahan komposisi bentuk dan ruang [maya] ke dalam ranah arsitektural yang dapat memberikan satu warna tersendiri kepada penikmatnya. Hal ini nantinya merupakan pencarian secara metafor akan makna 'ruang maya' melalui pengolahan komposisi bentuk maupun elemen-elemen arsitektural yang saling menusuk (interseksi), menopang, menindih ataupun 'menutup' namun sekaligus 'membuka' serta memberi pengaruh pada suasana ruang maupun tampilan bangunan nantinya berbeda pada setiap sisi bahkan ke'ruang'annya dan kemudian memunculkan kesan transparan, serta kesan 'bergerak' melayang yang ditopang dengan efek pencahayaan yang diolah sedimikan rupa untuk maksud itu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerancangan Kampus Politeknik STENKO Jogjakartaen_US
dc.subjectRefleksi Cyberspaceen_US
dc.subjectRe-Presentasi Komposisi Bentuk Arsitekturalen_US
dc.titlePerancangan Kampus Politeknik STENKO Jogjakarta Refleksi Cyberspace terhadap Re-Presentasi Komposisi Bentuk Arsitekturalen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record