Show simple item record

dc.contributor.authorYuniarman, Ardi
dc.date.accessioned2019-02-12T07:56:21Z
dc.date.available2019-02-12T07:56:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13544
dc.description.abstractSuku Sasak di bagi menjadi dua yaitu Sasak Asli (Sasak Lebung) atau Sasak yang memiliki alkulturasi budaya luar. Berdasarkan kedua karakter tersebut sangat berpengaruh terhadap pola sosial, ekonomi bahkan kesenian serta upacara keagaman yang agak berbeda tetapi masih memiliki ciri yang masih kuat dan dominan dalam budaya Sasak keseluruhan.Budaya lombok sangat dipengaruhi oleh beberapa budaya luar seperti Bali, jawa, Banjar dan Bugis. Dari beberapa budaya tersebut, jawa dan bali merupakan budaya yang sangat berpengaruh dalam budaya Sasak. Hal ini disebabkan bahwa kekerabatan antara Suku Sasak dengan jawa dan bali sangat kuat dan dekat, hal itu terlihat dari karakter masyarakat, sosial, budaya bahkan bahasa (jawa kawi). Dari alkukturasi budaya membuat khasanah budaya sasak menjadi kompleks dan variatif. Hal inilah yang membuat budaya sasak menjadi berbeda dengan budaya lainnya di sekitarnya. Dengan kekompleksan tersebut perlu adanya wadah yang menampung dan memfasilitasi kegiatan berkesenian dalam rangka memperdalam budaya mereka (suku Sasak). Dalam arsitektur tradisional Sasak, bentuk bangunan, tata ruang dan Gubahan massa memiliki acuan dan aturan dalam perencanaan dan perancangan. Bangunan harus memiliki orientasi dan tersusun atas massa-massa kecil dengan fungsi yang berbeda. Hal tersebut semata-mata bertujuan sebagai ekspresi ketaatan terhadap sang Khalik dan juga sosial sebagai masyarakat yang terbuka. Dalam perancangan Pusat Kesenian Sasak (Sasak Art Centre), pertimbangan tata massa, gubahan massa dan bentuk bangunan menjadi pertimbangan dan konsep. Bangunan disusun atas susunan gubahan massa dengan fungsi massa yang berbeda. Bangunan memiliki orientasi ke Gunung Rinjani sebagai pusat kosmos yang diyakini masyarakat Sasak. Fungsi-fungsi ruang disusun berdasarkan kesesuaian sifat dan karakter ruang dengan hunian tradisional Sasak baik tata ruang dalam maupun tata ruang luar. Bentuk bangunan di utamakan pada fungsi utama pada Sasak Art Centre yaitu gedung pementasan Indoor, untuk memperkuat dan sebagai makna monumentalis yang lebih kuat sebagai citra bangunan Sasak.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Kesenian Sasaken_US
dc.subjectPenekanan pada Konsep Tata Ruangen_US
dc.subjectGubahan Massaen_US
dc.subjectBentuk Bangunanen_US
dc.subjectGunung Rinjanien_US
dc.subjectPusat Kosmos Masyarakat Sasaken_US
dc.titlePusat Kesenian Sasak Penekanan pada Konsep Tata Ruang,Gubahan Massa dan Bentuk Bangunan terhadap Gunung Rinjani sebagai Pusat Kosmos Masyarakat Sasaken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record