• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Students & Alumnae
    • Undergraduate Thesis
    • Faculty of Civil Engineering and Planning
    • Architect
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Students & Alumnae
    • Undergraduate Thesis
    • Faculty of Civil Engineering and Planning
    • Architect
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pusat Kesenian Sasak Penekanan pada Konsep Tata Ruang,Gubahan Massa dan Bentuk Bangunan terhadap Gunung Rinjani sebagai Pusat Kosmos Masyarakat Sasak

    Thumbnail
    View/Open
    00512141 Ardi Yuniarman.pdf (7.831Mb)
    Date
    2005
    Author
    Yuniarman, Ardi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Suku Sasak di bagi menjadi dua yaitu Sasak Asli (Sasak Lebung) atau Sasak yang memiliki alkulturasi budaya luar. Berdasarkan kedua karakter tersebut sangat berpengaruh terhadap pola sosial, ekonomi bahkan kesenian serta upacara keagaman yang agak berbeda tetapi masih memiliki ciri yang masih kuat dan dominan dalam budaya Sasak keseluruhan.Budaya lombok sangat dipengaruhi oleh beberapa budaya luar seperti Bali, jawa, Banjar dan Bugis. Dari beberapa budaya tersebut, jawa dan bali merupakan budaya yang sangat berpengaruh dalam budaya Sasak. Hal ini disebabkan bahwa kekerabatan antara Suku Sasak dengan jawa dan bali sangat kuat dan dekat, hal itu terlihat dari karakter masyarakat, sosial, budaya bahkan bahasa (jawa kawi). Dari alkukturasi budaya membuat khasanah budaya sasak menjadi kompleks dan variatif. Hal inilah yang membuat budaya sasak menjadi berbeda dengan budaya lainnya di sekitarnya. Dengan kekompleksan tersebut perlu adanya wadah yang menampung dan memfasilitasi kegiatan berkesenian dalam rangka memperdalam budaya mereka (suku Sasak). Dalam arsitektur tradisional Sasak, bentuk bangunan, tata ruang dan Gubahan massa memiliki acuan dan aturan dalam perencanaan dan perancangan. Bangunan harus memiliki orientasi dan tersusun atas massa-massa kecil dengan fungsi yang berbeda. Hal tersebut semata-mata bertujuan sebagai ekspresi ketaatan terhadap sang Khalik dan juga sosial sebagai masyarakat yang terbuka. Dalam perancangan Pusat Kesenian Sasak (Sasak Art Centre), pertimbangan tata massa, gubahan massa dan bentuk bangunan menjadi pertimbangan dan konsep. Bangunan disusun atas susunan gubahan massa dengan fungsi massa yang berbeda. Bangunan memiliki orientasi ke Gunung Rinjani sebagai pusat kosmos yang diyakini masyarakat Sasak. Fungsi-fungsi ruang disusun berdasarkan kesesuaian sifat dan karakter ruang dengan hunian tradisional Sasak baik tata ruang dalam maupun tata ruang luar. Bentuk bangunan di utamakan pada fungsi utama pada Sasak Art Centre yaitu gedung pementasan Indoor, untuk memperkuat dan sebagai makna monumentalis yang lebih kuat sebagai citra bangunan Sasak.
    URI
    http://hdl.handle.net/123456789/13544
    Collections
    • Architect [1295]

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV