HUBUNGAN ANTARA HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA SEMARANG
Abstract
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan
meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Pasien diabetes mellitus diharuskan untuk
melakukan serangkaian terapi rutin, salah satunya yaitu terapi farmakologis yang
bertujuan untuk menghindari resiko komplikasi pada pasien serta mengendalikan kadar
glukosa dalam darah. Proses terapi yang berlangsung seumur hidup membuat pasien
harus memiliki tingkat kepatuhan yang baik untuk mengkonsumsi obat harian. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu keyakinan kendali perilaku kesehatan (Health
Locus of Control) pasien dalam mempersepsi penyakitnya. Wallston, dkk (1978)
menjelaskan bahwa health locus of control merupakan keyakinan individu bahwa kondisi
kesehatannya dipengaruhi oleh dimensi Internal Health Locus of Control (IHLC),
dimensi Chance Health Locus of Control (CHLC) atau dimensi Powerful others Health
Locus of Control (PHLC). Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan pada penelitian ini
yaitu terdapat hubungan signifikan antara dimensi HLC dengan kepatuhan minum obat
pasien DM Tipe 2. Subjek pada penelitian ini berjumlah 60 orang dengan usia >40 tahun,
dengan lama diagnosis minimal 1 tahun. Data penelitian diperoleh menggunakan skala
Multidimensional Health Locus of Control Form A (MHLC -A) untuk variabel Health
Locus of Control (HLC) yang diadaptasi dari penelitian Nurjanah & Rahmantika (2015)
dan MMAS-8 untuk variabel kepatuhan minum obat yang diadaptasi dari penelitian
Kurniasih dkk (2014). Berdasarkan uji hipotesis dengan Spearman-Rho menunjukkan
adanya hubungan positif dimensi IHLC dengan kepatuhan minum obat (r = 0.576 , p =
0.00) serta hubungan negatif dimensi CHLC (r = -0.515 , p = 0.00) dan PHLC (r = -
0.648 , p = 0.00) terhadap kepatuhan minum obat pasien DM Tipe 2.
Collections
- Psychology [2270]