dc.description.abstract | Sektor Industri merupakan salah satu sector yang paling penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama sejak Indonesia merubah struktur
ekonominya dari agriculture menjadi industrial pada tahun 1990an. Beberapa sector
industri yang memiliki peranan yang sigifikan diantaranya adalah industri tekstil,
baja, bahan kimia, semen, pupuk dan industri dasar lainnya. Otomotif sebagai salah
satu subsektor perindustrian Indonesia tidak terlalu memberikan peranan yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena Indonesia pasar otomotif Indonesia
sangat kecil bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand dan Philipina. Jumlah
produksi otomotif Indonesia sangat kecil bila dibandingkan dengan negara - negara
tersebut. Jumlah produksi otomotif Indonesia berubah - ubah dan cenderung terus
menurun pada tahun 1998 kerika krisis menimpa Indonesia dan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia juga. Masalah utama dari sedikitnya produksi
otomotif Indonesia adalah masalah ketersediaan komponen. Indonesia tidak memiliki
banyak produser sehingga produser tersebut impor dari negara lain yang akan
mengeluarkan banyak biaya. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Indonesia
mengeluarkan kebijakan perdagangan dunia yaitu subtitusi impor pada tahun 1970an
untuk mendorong produser local agar dapat lebih berkompetisi. Kebijakan ini
kemudian di perbarui pada tahun 1999. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
factor - factor yang menyebabkan perubahan pada produksi otomotif dengan
menggunakan variabel tingkat tarif impor dan komponen sejak tahun 1999, nilai
tukar rupiah terhadap dolar dan nilai impor komponen otomotif (1999-2003).
Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia (1990-2003). Untuk menganalisa hubungan antara
tingkat tarif impor dan komponen 1999 sebagai Dummy variable, nilai tukar rupiah
dan nilai impor komponen otomotif sebagai variable tidak bebas dan jumlah produksi
otomotif sebagai variable bebas, peneliti menggunakan metode Model Dummy
sebagai alat analisa hubungan antara variable -variabel tersebut. Sedangkan untuk
menganalisa hubungan antara produksi otomotif Indonesia dan pertumbuhan ekonomi
Indonesia, penulis menggunakan Error Correction Model Engle Granger. Hasil dari
penelitian ini adalah, nilai tukar rupiah tidak mempengaruhi jumlah produksi
otomotif dan bahkan memiliki hubungan terbalik dengan jumlah produksi otomotif
Indonesia. Nilai impor komponen otomotif memiliki hubungan positif dan terbukti
mempengaruhi jumlah produksi otomotif Indonesia. Sedangkan tingkat tariff impor memiliki hubungan positif dan terbukti mempengaruhi jumlah produksi otomotif Indonesia. Hal ini berarti semua variable tidak bebas mempengaruhi jumlah produksi
otomotif Indonesia terus menerus. Selain itu, ada hubungan sebab antara jumlah
produksi otomotif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek
maupun panjang. Hubungan yang terjadi antara jumlah produksi otomotif dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah hubungan timbal balik dan positif. | en_US |