Show simple item record

dc.contributor.authorErlinasari, Susi
dc.date.accessioned2019-01-24T04:50:09Z
dc.date.available2019-01-24T04:50:09Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/13227
dc.description.abstractSektor Industri merupakan salah satu sector yang paling penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama sejak Indonesia merubah struktur ekonominya dari agriculture menjadi industrial pada tahun 1990an. Beberapa sector industri yang memiliki peranan yang sigifikan diantaranya adalah industri tekstil, baja, bahan kimia, semen, pupuk dan industri dasar lainnya. Otomotif sebagai salah satu subsektor perindustrian Indonesia tidak terlalu memberikan peranan yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena Indonesia pasar otomotif Indonesia sangat kecil bila dibandingkan dengan Malaysia, Thailand dan Philipina. Jumlah produksi otomotif Indonesia sangat kecil bila dibandingkan dengan negara - negara tersebut. Jumlah produksi otomotif Indonesia berubah - ubah dan cenderung terus menurun pada tahun 1998 kerika krisis menimpa Indonesia dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga. Masalah utama dari sedikitnya produksi otomotif Indonesia adalah masalah ketersediaan komponen. Indonesia tidak memiliki banyak produser sehingga produser tersebut impor dari negara lain yang akan mengeluarkan banyak biaya. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan perdagangan dunia yaitu subtitusi impor pada tahun 1970an untuk mendorong produser local agar dapat lebih berkompetisi. Kebijakan ini kemudian di perbarui pada tahun 1999. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa factor - factor yang menyebabkan perubahan pada produksi otomotif dengan menggunakan variabel tingkat tarif impor dan komponen sejak tahun 1999, nilai tukar rupiah terhadap dolar dan nilai impor komponen otomotif (1999-2003). Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia (1990-2003). Untuk menganalisa hubungan antara tingkat tarif impor dan komponen 1999 sebagai Dummy variable, nilai tukar rupiah dan nilai impor komponen otomotif sebagai variable tidak bebas dan jumlah produksi otomotif sebagai variable bebas, peneliti menggunakan metode Model Dummy sebagai alat analisa hubungan antara variable -variabel tersebut. Sedangkan untuk menganalisa hubungan antara produksi otomotif Indonesia dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, penulis menggunakan Error Correction Model Engle Granger. Hasil dari penelitian ini adalah, nilai tukar rupiah tidak mempengaruhi jumlah produksi otomotif dan bahkan memiliki hubungan terbalik dengan jumlah produksi otomotif Indonesia. Nilai impor komponen otomotif memiliki hubungan positif dan terbukti mempengaruhi jumlah produksi otomotif Indonesia. Sedangkan tingkat tariff impor memiliki hubungan positif dan terbukti mempengaruhi jumlah produksi otomotif Indonesia. Hal ini berarti semua variable tidak bebas mempengaruhi jumlah produksi otomotif Indonesia terus menerus. Selain itu, ada hubungan sebab antara jumlah produksi otomotif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek maupun panjang. Hubungan yang terjadi antara jumlah produksi otomotif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah hubungan timbal balik dan positif.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectThe Analysis of the Automotive Importen_US
dc.subjectSubstitution's Effecten_US
dc.subjectThe Rate of Indonesia'sen_US
dc.subjectEconomic Growth (1990-2003)en_US
dc.titleThe Analysis of the Automotive Import Substitution's Effect to the Rate of Indonesia's Economic Growth (1990-2003)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record