HIDROGEN PEROKSIDA DARI ISOPROPANOL DENGAN PROSES OKSIDASI KAPASITAS PRODUKSI 30.000 TON/TAHUN
Abstract
Pabrik Hidrogen Peroksida memberikan prospek yang sangat baik. Hidrogen peroksida merupakan salah satu bahan kimia yang banyak digunakan oleh berbagai industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung. Reaksi pembuatan hidrogen peroksida dari isopropanol merupakan reaksi dengan fase gas – cair yang bersifat eksotermis. Reaksi dijalankan pada reaktor gelembung pada suhu 130 oC dan tekanan 10 atm. Produk yang dihasilkan adalah hidrogen peroksida 50% dengan hasil samping aseton 98,75%. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di kawasan industri Cilegon, Banten dengan luas 26.000 m2 berkapasitas 30.000 ton/tahun. Utilitas yang dibutuhkan berupa air sebanyak 122.322,2644 kg/jam, Dowtherm A sebanyak 102.035,28 kg/jam, steam sebanyak 1.979,6437 kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 94,0704 kW. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, pembangunan kontruksi dan instalasi pabrik dilakukan selama setahun sehingga pabrik dapat mulai beroperasi pada tahun 2020. Keuntungan sebelum pajak Rp 181.719.500.744,04 /tahun, dan keuntungan setelah pajak 50% sebesar Rp 90.859.750.372,02 /tahun. Presentase ROI sebelum pajak sebesar 36,91 %, dan ROI setelah pajak 50% sebesar 18,45 %. Syarat ROI sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan resiko rendah minimum adalah 11% (Aries & Newton, 1955). POT sebelum pajak selama 2,13 tahun, dan POT sesudah pajak 3,51 tahun. Syarat POT sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan resiko rendah maksimum 5 tahum (Aries & Newton, 1955). Break Event Point (BEP) pada 49,77 % dan Shut Down Point (SDP) pada 32,11 %. Syarat BEP untuk pabrik kimia pada umumnya sebesar 40%-60%.Berdasarkan analisa resiko, pabrik ini termasuk pabrik dengan tingkat resiko rendah dan berdasarkan evaluasi ekonomi pabrik ini layak untuk dikaji lebih lanjut.
Collections
- Chemical Engineering [1177]