Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Drs. Faisal R M, M. T., Ph. D.
dc.contributor.advisorDr. Khamdan Cahyari, S.T., M.Sc.,
dc.contributor.authorDerin Adimar, 14521011
dc.date.accessioned2019-01-23T03:45:27Z
dc.date.available2019-01-23T03:45:27Z
dc.date.issued2018-12-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13126
dc.description.abstractPertumbuhan populasi yang cepat di Yogyakarta menyebabkan banyak penambahan rumah penduduk baru. Selain itu jumlah sampah padat hasil rumah tangga di Yogyakarta juga terus meningkat. Hal ini menyebabkan menumpuknya sampah. Gas metana merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat dihasilkan dari biomassa. Di Indonesia, teknologi produksi metana relatif baru dan masih dalam skala kecil, sedangkan metana diperlukan dalam jumlah besar. Ini akan menjadi masalah serius karena bahan bakar fosil saat ini adalah sumber energi utama dunia dan tidak dapat diperbarui. Karenanya, pabrik Biogas perlu dirancang. Desain pabrik teknik kimia Biogas ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gas metana di Yogyakarta. Sampah padat rumah tangga yang selanjutnya akan diambil fraksi sampah organik dan digunakan sebagai bahan mentah dalam produksi biogas. Produksi biogas ini menggunakan proses digester anaerob. Pabrik ini akan dibangun di kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik ini beroperasi secara kontinyu selama 330 hari / tahun, dengan kapasitas produksi sampah organic 122.000 ton / tahun dan menghasilkan produk CH4 dengan kapasitas 4.182,899 ton / tahun, produk samping pupuk sebesar 9.261,443 ton/tahun, dan produk samping sampah plastik sebesar 35.782,35 ton/tahun. Limbah yang dihasilkan adalah limbah padat organik yang dapat digunakan sebagai pupuk. Pabrik ini direncanakan dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Proyek ini menyimpulkan bahwa pabrik Biogas layak secara teknis dimana pabrik ini memiliki tingkat bahaya yang rendah dilihat dari proses dimana suhu yang digunakan berkisar 27-35°C dan tekanan berkisar 1-4 atm. Dan bahan baku pembantu yaitu NaOH yang mudah dan memiliki sifat yang tidak berbahaya. Pabrik Biogas ini juga layak secara finansial. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, kita dapat melihat bahwa persentase Break Even Point (BEP) adalah 42,91 % Return on Investment (ROI) sebelum pajak adalah 43,68 % dan setelah pajak adalah 21,84 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 2 Tahun dan setelah pajak adalah 3,1 tahun, Shut Down Point (SDP) 25,92 %, Discounted Cash Flow Rate adalah 14,80 %, Laba sebelum pajak adalah Rp. 54.129.325.778 dan laba setelah pajak adalah Rp. 27.064.662.889.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLimbah Sampah Padaten_US
dc.subjectDapur Limbah Padaten_US
dc.subjectdigester anaeroben_US
dc.subjectbiogasen_US
dc.titlePRA RANCANGAN PABRIK BIOGAS DARI FRAKSI ORGANIK SAMPAH PADAT KOTA YOGYAKARTA, SLEMAN DAN BANTUL DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 122.000 TON/TAHUNen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record