BESARAN KOEFISIEN LIMPASAN ALIRAN PERMUKAAN KAWASAN KAMPUS UII TERPADU
Abstract
Perubahan tataguna lahan permukaan di suatu daerah akan berpengaruh terhadap besarnya aliran. Pembangunan Kampus UII Terpadu dan bangunan di kawasan sekitar kampus UII membuktikan telah merubah penggunaan lahan. Pembangunan di kawasan ini tidak direkomendasikan karena letaknya di kawasan resapan primer hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan degradasi sumber daya air. Perkembangan pembangunan di kawasan tersebut dikhawatirkan akan meninngkatkan aliran limpasan permukaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi limpasan air hujan (runoff) dan pengaruhnya terhadap kampus terpadu UII, khususnya kondisi hidrologi. Serta besarnya limpasan aliran permukaan (surface runoff) selama 10 tahun terakhir terhitung dari 2008 – 2017 dengan menggunakan rumus koefisien aliran puncak (Cp) dan koefisien aliran volumetric (Cv). Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan metode analisis, yaitu perhitungan matematis dan diskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien aliran puncak (Cp) sebesar 0,33 dan koefisien aliran volumetric (Cv) 0,32. Nilai tersebut menunjukkan aliran limpasan tidak mengalami peningkatan signifikan karena koefisien aliran puncak (Cp) dan koefisien aliran volumetric (Cv) sebelum adanya Kampus UII Terpadu masih berupa lahan padat vegetasi yang memiliki nilai masing-masing sebesar 0,3. Artinya, pembangunan Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia tidak menimbulkan dampak yang sangat berbahaya terhadap lingkungan, khususnya kondisi hidrologi. Hal ini dikarenakan kawasan Kampus Terpadu UII masih memiliki lahan perkebunan dan persawah yang cukup besar, serta sudah dilengkapi dengan saluran drainase yang cukup baik. Di Kampus Terpadu UII sendiri juga terdapat sumur-sumur resapan, taman kampus dan hutan kampus yang mampu mengendalikan limpasan aliran permukaan (surface runoff).
Collections
- Environmental Engineering [1430]