Living Laboratory of Waste in Piyungan Laboratorium Sampah Hidup di Piyungan
Abstract
Pemerintah berencana membangun pengolahan sampah dengan menggunakan
teknologi pada TPST Piyungan. Kendala yang dihadapi yaitu adanya kegiatan
ilegal dari para peternak sapi dan pemulung. Aktivitas yang ada di TPST Piyungan
mengganggu jalannya operasional pembuangan sampah dan dalam peraturan tentang
pengolahan sampah, tidak diperbolehkan adanya aktivitas lain yang mengganggu
operasional pembuangan sampah.
Dari beberapa isu yang ada, akan dilakukan pengembangan rancanganan
bangunan yang tidak mencemari lingkungan dengan metode mengkaji kasus
pengolahan TPST menjadi tempat pengolahan sampah juga menangani permasalahan
bau yang ditimbulkan oleh sampah. Hubungan kegiatan peternak sapi dan pemulung
pada bangunan pengolahan sampah serta mobilitas truk yang mengangkut sampah
menuju bangunan pengolahan sampah juga menjadi pertimbangan dalam desain.
Untuk merekayasa bau, pada dinding bangunan dibuat memilik pori yang
berfungsi untuk sirkulasi udara dan penataan vegetasi tertentu yang berfungsi
sebagai penyerap bau juga dibantu dengan instlasai exhaust fan di bangunan.
Pemulung berkontribusi pada bangunan pengolahan sampah sebagai petugas dan
peternak sapi bekerja sama untuk memproses pupuk kompos yang berasal dari
sampah dan residu sapi. Selain tempat pengolahan sampah, dikembangkan menjadi
ruang publik yang di dalamnya terdapat tempat edukasi Laboratorium atau tempat
workshop yang melibatkan masyarakat untuk mempelajari tentang pengolahan
sampah. Workshop dibagi menjadi dua bagian yaitu workshop untuk sampah basah
untuk pupuk dan workshop sampah kering sebagai bahan kostruksi.
Collections
- Architecture [3658]