Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Ir. Widodo Pawirodikromo, MSCE., Ph.D.,
dc.contributor.authorVito Eryan, 14511266
dc.date.accessioned2019-01-21T07:10:20Z
dc.date.available2019-01-21T07:10:20Z
dc.date.issued2018-12-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13014
dc.description.abstractIndonesia adalah negara yang rawan terhadap kejadian gempa bumi karena Indonesia terletak pada perbatasan 3 lempeng besar tektonik, yaitu Lempeng: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Getaran akibat gempa dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan sehingga efek kerusakan tersebut harus dikurangi. Getaran gempa bumi terjadi pada 3 arah (3D) yaitu arah x (lateral) merupakan arah kiri-kanan, arah y (longitudinal) merupakan arah depan-belakang, dan arah z (vertikal) merupakan arah atas-bawah. Getaran gempa juga memiliki berbagai macam kandungan frekuensi. Banyak penelitian membahas tentang pengaruh frekuensi gempa terhadap respon struktur. Penelitian tersebut biasanya mengasumsikan bahwa fondasi dijepit secara kaku oleh tanah meskipun tanah tidak dapat menjepit fondasi dengan sempurna. Hal ini menyebabkan pengaruh interaksi tanah dengan fondasi tidak diperhitungkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang respon dinamik struktur terhadap gaya gempa 2 arah dengan memperhitungkan pengaruh interaksi tanah dengan fondasi dan frekuensi gempa. Penelitian dilakukan pada struktur bangunan reguler 15 lantai dengan fondasi pelat penuh dan menggunakan beban gempa dengan frekuensi rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini tidak membahas getaran gempa arah z sehingga beban gempa yang terjadi hanya pada arah x dan arah y dengan 2 macam kombinasi pembebanan yaitu pembebanan dominan arah x dan dominan arah y. Hasil respon struktur yang terjadi akan dibandingkan terhadap pengaruh interaksi tanah dengan fondasi, frekuensi gempa, dan gaya gempa 2 arah. Massa, kekakuan, dan redaman struktur ditinjau secara 3 dimensi dan respon dinamik struktur dicari menggunakan analisis time history dengan metode β-Newmark. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa dengan frekuensi rendah menghasilkan respon struktur yang paling besar pada bangunan tinggi. Struktur dengan pengaruh interaksi tanah dengan fondasi akan beresonansi dengan gempa frekuensi rendah dan struktur dengan tanah dianggap jepit akan beresonansi dengan gempa frekuensi tinggi. Pembebanan dominan arah x menghasilkan simpangan yang paling besar pada struktur dan pembebanan dominan arah y menghasilkan rotasi, gaya geser, dan momen guling yang paling besar pada struktur. Struktur masih dalam kondisi elastik karena interstory drift ratio yang dihasilkan kurang dari 0,5%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRespon dinamik 2 arahen_US
dc.subjectFrekuensi gempaen_US
dc.subjectInteraksi tanah dengan fondasien_US
dc.titleRESPON DINAMIK 2 ARAH STRUKTUR BANGUNAN BERATURAN BERTINGKAT BANYAK DENGAN MEMPERHITUNGKAN ROTASI FONDASI (2-DIRECTIONS DYNAMIC RESPONSE OF REGULER MULTISTORY BUILDING STRUCTURE BY CONSIDERING FOUNDATION ROTATION)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record