Show simple item record

dc.contributor.advisorDra. Suparmi, M.Si., Apt
dc.contributor.advisorAnnisa Fitria, M.Sc., Apt.
dc.contributor.authorAYU CAHYATI, 14613130
dc.date.accessioned2019-01-21T01:40:20Z
dc.date.available2019-01-21T01:40:20Z
dc.date.issued2018-11-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12957
dc.description.abstractBetasianin merupakan pigmen berwarna merah yang terdapat pada kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang memiliki kelarutan baik dalam pelarut polar. Betasianin merupakan pewarna alami yang banyak digunakan pada produk pangan, kaya antioksidan, antimikroba dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelarut dan waktu maserasi terhadap senyawa betasianin pada kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini dilakukan dengan cara maserasi yaitu merendam simplisia ke dalam pelarut akuades, etanol 50%, 70%, 90% dan aseton 50%, 70%, 90% selama beberapa hari hingga diperoleh nilai absorbansi tetap. Ekstrak yang dihasilkan kemudian diuji secara kualitatif menggunakan NaOH dan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 538 nm untuk mengetahui kadar betasianin yang diperoleh. Hasil terbaik dari perlakuan kemudian dilakukan pengujian stabilitas betasianin terhadap suhu dengan variasi suhu 25ºC, 35ºC dan 45ºC. Analisis hasil dilakukan secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil uji kualitatif menunjukkan ekstrak yang positif mengandung betasianin adalah ekstrak yang menggunakan pelarut akuades, etanol 50%, etanol 70%, aseton 50% dan aseton 70 %. Sedangkan ekstrak dengan pelarut etanol 90% dan aseton 90% menunjukkan hasil negatif betasianin. Hasil uji kuantitatif menunjukkan kadar betasianin tertinggi diperoleh menggunakan pelarut etanol 50% yaitu sebesar 186,435 mg/100 g berat kering dengan nilai absorbansi tetap didapatkan pada hari ketiga. Sedangkan untuk pengujian stabilitas betasianin terhadap suhu didapatkan kadar betasianin tertinggi pada pelarut etanol 50% dengan suhu 25ºC yang dimaserasi selama satu hari sebesar 210,551 mg/100 g berat kering. Hasil sidik ragam yang diperoleh adalah sig. 0,000 (< 0,05% pada taraf uji 5%) yang menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar betasianin dari kulit buah naga merah. Disimpulkan bahwa jenis pelarut dan lama waktu maserasi berpengaruh terhadap senyawa betasianin pada kulit buah naga merah yang dihasilkan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBetasianinen_US
dc.subjectkulit buah naga merahen_US
dc.subjectspektrofotometri UV-Visen_US
dc.subjectjenis pelaruten_US
dc.subjectwaktu maserasien_US
dc.titlePENGARUH PELARUT DAN WAKTU MASERASI BETASIANIN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Visen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record