AKTIVITAS ANTI-RHEUMATOID ARTHRITIS FRAKSI TIDAK LARUT HEKSANA EKSTRAK DIKLOROMETANA DAUN SENDOK (Plantago major L.) BERDASARKAN PARAMETER INDEKS ARTHRITIS BESERTA GAMBARAN LEUKOSIT DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT PADA TIKUS GALUR WISTAR BETINA
Abstract
Rheumatoid arthritis adalah suatu inflamasi kronis autoimun sistemik yang mempengaruhi jaringan sinovial, disertai oleh kerusakan sendi yang progresif, erosi tulang, dan degradasi kartilago. Salah satu jenis tanaman obat adalah daun sendok (Plantago major L.) yang diketahui memiliki berberapa aktivitas biologi seperti antiinflamasi, antimikrobia , dan antikanker. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti-rheumatoid arthritis fraksi tidak larut heksana ekstrak diklorometana daun sendok (Plantago major L.) berdasarkan parameter indeks arthritis beserta gambaran leukosit dan diferensial leukosit tikus Wistar Betina yang diinduksi Complete Freund’s Adjuvant (CFA). Tikus dengan berat 100-200 gram yang diberi makan BR2-F serta minum ad libitum dibagi menjadi 6 kelompok (N=5) yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (Natrium Diklofenak 5mg/kg BB tikus) dan kontrol perlakuan dengan masing-masing dosis 280mg/kgBB, 420 mg/kgBB dan 560 mg/kgBB per oral. Semua kelompok kecuali kontrol normal diinduksi CFA secara subplantar sebagai agen penginduksi rheumatoid arthritis. Pada hari ke-0 dan 47 dilakukan perhitungan jumlah leukosit dan diferensial leukosit dengan menggunakan sysmex hematology analizer. Hasil penelitian menunjukan bahwa tikus berhasil terinduksi CFA yang dilihat dari nilai indeks Arhritis >1 pada hari ke 16 dan pemberian fraksi tidak larut heksana ekstrak diklorometana daun sendok mampu menurunkan keparahan RA berdasarkan data indeks arthritis pada kelompok perlakuan dosis 560 mg yang paling baik. Induksi CFA berpengaruh terhadap total neutrofil dan terapi tidak berpengaruh terhadap total leukosit dan diferensial leukosit pada tikus yang terkena rheumatoid arthritis.
Collections
- Pharmacy [1444]