KAJIAN PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSUD WATES KABUPATEN KULON PROGO
Abstract
Skizofrenia merupakan gangguan pada fungsi otak sehingga baik secara pikiran, perasaan, maupun tindakan dari pasien mengalami gangguan. Prevalensi atau angka kejadian skizofrenia di Indonesia secara kolektif nasional mencapai angka sebesar 1,7 Permil (permil adalah angka kejadian tiap perseribu penduduk). Ditinjau dari angka prevalensi berdasarkan masing-masing provinsi menunjukkan bahwa prevalensi psikosis tertinggi yaitu berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Aceh (masing-masing 2,7 Permil). Penelitian bersifat observasional dan menggunakan cross-sectional deskriptif sebagai rancangan penelitian. Data yang diambil berupa data rekam medis pasien skizofrenia dari total pasien yang ada di RSUD Wates Kulon Progo periode tahun 2016-2017 dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan antipsikotik yang pertama diberikan untuk pasien penderita skizofrenia di RSUD Wates Kulon Progo dan kesesuaiannya dengan PNPK Tahun 2012. Data yang didapat dari 59 orang pasien adalah pemberian antipsikotik secara tunggal terbanyak adalah risperidon (13,55%) dan kombinasi terbanyak adalah risperidon – klozapin (29,17%). Dosis harian antipsikotik yang diberikan di RSUD Wates tidak ada yang melebihi batasan maksimal dosis harian menurut PNPK Tahun 2012, namun beberapa antipsikotik tercatat diberikan dalam dosis dibawah dosis minimal harian yang dianjurkan PNPK tahun 2012. Menurut studi lain, pemberian dosis rendah dimaksudkan untuk mencapai efek sedatif dari antipsikotik terutama bagi pasien yang mengalami kesulitan untuk tidur.
Collections
- Pharmacy [1444]