UJI TOKSISITAS SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) PADA PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN ZEBRA (Danio rerio)
Abstract
Sarang semut (Myrmecondia pendans) merupakan tanaman khas Indonesia yang sudah banyak digunakan sebagai obat karaena memiliki banyak khasiat. Dalam penelitian ini akan dilakukan modifikasi penghantaran self nanoemulsifying drug delivery system (SNEDDS) pada ekstrak sarang semut yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kandungan dari ekstrak karena SNEDDS akan meningkatkan kelarutan senyawa yang terkandung dalam sarang semut. Untuk menilai keamanan dari SNEDDS sarang semut ini maka dilakukan uji toksisitas akut. Ikan zebra menjadi salah satu hewan uji yang saat ini banyak digunakan untuk pengembangan penelitian salah satunya uji toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketoksikkan SNEDDS ekstrak sarang semut terhadap perkembangan embrio ikan zebra. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok embrio ikan zebra dengan tiga kelompok diberikan SNEDDS ekstrak sarang semut dengan konsentrasi, 100 μg/mL, 50 μg/mL, 25 μg/mL, satu kelompok pelarut, satu kelompok normal, satu kelompok positif yang dilakukan selama 96 jam dengan pengamatan secara mikroskopi setiap 24 jam. Parameter kematian embrio yang diamati berupa adanya koagulasi embrio, pembentukan somit, lepasnya tailbud dari yolk, dan detak jantung. Hasil percobaan didapatkan pada konsentrasi 100 μg/mL mengalami persentase kematian tertinggi setelah 24 jam paska pemaparan. Tidak berkembangnya somit, tidak lepasnya bagian tailbud dapat mempengaruhi tingkat penetesan embrio yang berpotensi mengakibatkan kematian embrio. Selain itu, embrio yang masih hidup terjadi malformasi berupa abnormalitas sumbu tubuh, dan edema perikardium. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa SNEDDS ekstrak sarang semut pada konsentrasi 100 μg/mL berpotensi toksik pada embrio ikan zebra
Collections
- Pharmacy [1444]