Show simple item record

dc.contributor.advisorSoya Sobaya, SEI, MM
dc.contributor.authorEKO LITA PERMANA, 14423052
dc.date.accessioned2019-01-16T06:02:27Z
dc.date.available2019-01-16T06:02:27Z
dc.date.issued2018-12-07
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/12812
dc.description.abstractPembiayaan adalah kesepakatan pinjam-meminjam antara kedua belah pihak. BMT sebagai salah satu lembaga keuangan syariah yang saat ini banyak bermunculan di Indonesia. Masyarakat ekonomi ke bawah sangat membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi menengah ke bawah dalam rangka meningkatkan ekonomi bagi pengusaha kecil menengah yang pastinya berdasarkan prinsip syariah. Untuk menerapkan semua itu dibutuhkan proses yang terdapat pada manajemen risiko, diantaranya identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan juga pengendalian risiko, marketing berperan sangat penting dalam mencari anggota, karena mereka mengelola dana baik itu financing maupun juga funding, beda halnya di bank, kalau di bank marketing financing sendiri dan marketing funding itu sendiri. Selain itu juga dibutuhkan strategi manajemen risiko pembiayaan yang didalam kegiatannya harus mencatat dan mengevaluasi aset dan liabilitas yang dimiliki secara berkala. Penelitian ini mengangkat manajemen risiko pembiayaan yang diterapkan oleh BMT Bina Ihsanul Fikri cabang Yogyakarta. Para pengurus di BMT Bina Ihsanul Fikri ini saling tolong-menolong mengenai funding dan juga lending. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara memaparkan informasi aktual yang terjadi di lapangan (fieldresearch). Hasil dari penetilian ini adalah konsep manajemen risiko di dalam aspek pembiayaan dalam BMT Bina Ihsanul Fikri ini adalah bagaimana cara pihak BMT Bina Ihsanul Fikri dalam meminimalisir NPL (NonPerformingLoan) supaya tidak terlalu tinggi di lembaga keuangan. Dalam analisis yang diterapkan pada BMT Bina Ihsanul Fikri ini ialah menggunakan prinsip 5C, yaitu character (karakter), conditionofeconomy (kondisi ekonomi), capacity (kemampuan), capital (modal), dan juga collateral (jaminan). Adapun strategi yang diterapkan pada BMT Bina Ihsanul Fikri dalam manajemen risiko pembiayaan adalah mengarahkan anggota kepada pembiayaan jangka pendek saja atau yang sering disebut dengan pembiayaan harian, agar para anggota lebih mudah untuk mengembalikannya kepada pihak BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPembiayaanen_US
dc.subjectRisikoen_US
dc.subjectBMTen_US
dc.titlePENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DALAM MENJAGA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS BMT (STUDI PADA BMT BINA IHSANUL FIKRI YOGYAKARTA) Liquidity Risk Management and Capital Solvability of Baitul Mal Wa Attamwil (BMT)Financing (Study on BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record