Show simple item record

dc.contributor.authorSyahrial, Uncu
dc.date.accessioned2019-01-15T08:04:55Z
dc.date.available2019-01-15T08:04:55Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12797
dc.description.abstractLikuifaksi adalah suatu proses perubahan kondisi tanah pasiran yangjenuh air menjadi cair, akibat meningkatnya tegangan air pori yang nilainya menyamai tegangan total tanah karena adanya beban dinamik sehingga tegangan efektif tanah menjadi nol. Dengan kecilnya nilai tegangan efektif tanah maka daya dukung tanah akan hilang (Seed, 1971). Evaluasi potensi likuifaksi dilakukan berdasarkan data N-SPT dan parameter gempa pada Gempa Blitar dan Gempa Flores tanggal dengan metode Seed et al (1975), metode Castro (1975) dan metode Seed & Idriss (1971). Data tanah yang dievaluasi berada di Bali untuk Gempa Blitar dan Maumere untuk Gempa Flores. Data gempa berasal dari laporan yang dikeluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika Jakarta. PNG-BMG memberikan parameter Gempa Blitar yaitu : waktu gempa 20h 34m 28,3s BBI, pusat gempa pada koordinat 8,85° LS - 112,38° BT kedalaman gempa 117 km, kekuatan gempa 6,3 skala Richter dan percepatan gempa 0,1996m/det². Sedangkan parameter gempa Flores yaitu : waktu gempa 051h2 29m 27, Is, pusat gempa pada koordinat 8,4° LS - 121,93° BT, kedalaman gempa 36 km, kekuatan gempa 6,8 skala Richter) dan percepatan gempa 1,0l51m/det². Evaluais potensi likuifaksi yang dianalisis pada Gembap Blitar didapatkan bahwa Gempa Blitar dapat menimbulkan likuifaksi dengan menggunakan metode Seed et al (1975) pada Bor-2 dengan kedalaman 2,7 m dengan N-SPT sebesar 15 Untuk metode Castro (1975) dan Seed & Idriss (1971) tidak terjadi likuifaksi pada semua lokasi Bor. Pada Gempa Flores untuk metode Seed et al (1975) semua lokasi Bor mengalami likuifaksi, yaitu Bor-1 (kedalaman 2m-4m dengan N-SPT lebihkecil sama dengan 19), Bor-5 (kedalaman 2m-28m dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 51), Bor-12 (kedalaman 16 dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 15), Bor-15 (kedalaman l,9m-l4m dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 8), Bor-16 (kedalaman 6m-10m dan 14 mdengan N-SPT lebih kecil sama dengan 28). Metode castro, likuifaksi terjadi pada Bor-5 (kedalaman 4m-18m dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 8), Bor-15 (kedalaman 6m-14m dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 3), Bor-16 (kedalaman 4,45 dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 4). Metode Seed& Idriss, likuifaksi terjadi pada Bor-5 (kedalaman 4m-6m dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 2), Bor-15 (kedalaman 6m &10,5m -14m dengan N-SPT lebih kecil sama dengan 2.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Potensi Likuifaksien_US
dc.subjectData N-SPTen_US
dc.subjectGempa Floresen_US
dc.subjectGempa Blitaren_US
dc.titleEvaluasi Potensi Likuifaksi Berdasarkan Data N-SPT Akibat Gempa Flores dan Gempa Blitaren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record