Show simple item record

dc.contributor.authorKusmawanto, Sandi
dc.contributor.authorMadiyanto
dc.date.accessioned2019-01-14T08:53:37Z
dc.date.available2019-01-14T08:53:37Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12717
dc.description.abstractDalam merencanakan penjadwalan pada proyek konstruksi, pembuat jadwal mengasumsikan bahwa proyek akan dilaksanakan dalam kondisi normal. Namun dalam beberapa kasus, jadwal proyek yang sudah dibuat dapat dilakukan anahsis kembali sehingga dihasilkan jadwal yang lebih singkat dari jadwal semula. Metode yang dapat dipergunakan dalam usaha tersebut adalah dengan menambah jam kerja, tenaga kerja, peralatan, atau kombinasi dari ketiganya. Akibat yang mungkin timbul dari adanya proses tersebut adalah membesarnya biaya langsung yang disebabkan oleh percepatan kerja pada tingkat yang lebih cepat dari biasanya dan mengecilnya biaya tidak langsung karena semakin pendeknya waktu pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan berpangkal pada bagaimana mendapatkan titik biaya yang minimum antara kondisi normal dan kondisi yang telah dilakukan suatu percepatan. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya untuk memenuhi tuntutan baik dari pemilik maupun dari pihak manajemen proyek untuk mempersingkat waktupelaksanaan proyek. Cara yang dilakukan dalam analisis adalah dengan mempelajari data proyek yang didapat dari pihak pelaksana, yaitu berupa Gambar Proyek dan Time Schedule yang di dalamnya terdapat Bar Chart dan Kurva S. Dari data-data tersebut, selanjutnya dapat disusun suatu Diagram Jaringan Kerja, dalam hal ini adalah diagram Precedence Diagram Method. Dengan mempergunakan program Primavera, selanjutnya didapatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis. Kegiatan-kegiatan kritis tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan produktivitas normal, produktivitas percepatan, durasi normal dan durasi percepatan. Durasi percepatan yang didapatkan selajutnya digunakan untuk menyusun Time Schedule baru yang lebih singkat dari Time Schedule semula. Analisis biaya dilakukan dengan memperhitungkan biaya yang diakibatkan oleh penambahan jam kerja / lembur. Setelah dilaksanakan penelitian, hasil yang didapat adalah bahwa waktu pelaksanaan proyek dapat dipersingkat 6minggu, sehingga menjadi 32 minggu dan waktu semula 38 minggu. Titik biaya minimum terdapat dalam kondisi normal. Akibat penambahan jam kerja, biaya total proyek meningkat sebesar Rp 1.173.717.661,17 atau sebesar 15,45 %, sehingga biaya total proyek menjadi Rp 8.772.455.957,68 dari biaya total awal sebesar Rp 7.598.738.296,51.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Crash Programen_US
dc.subjectProyek Pembangunan Gedungen_US
dc.subjectStudi Kasusen_US
dc.subjectProyek Pembangunanen_US
dc.subjectGedung Registrasi Terpadu UIIen_US
dc.titleAnalisis Crash Program pada Proyek Pembangunan Gedung (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Registrasi Terpadu UII)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record