Analisis Crash Program pada Proyek Pembangunan Gedung (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Registrasi Terpadu UII)
Abstract
Dalam merencanakan penjadwalan pada proyek konstruksi, pembuat jadwal
mengasumsikan bahwa proyek akan dilaksanakan dalam kondisi normal. Namun
dalam beberapa kasus, jadwal proyek yang sudah dibuat dapat dilakukan anahsis
kembali sehingga dihasilkan jadwal yang lebih singkat dari jadwal semula. Metode
yang dapat dipergunakan dalam usaha tersebut adalah dengan menambah jam kerja,
tenaga kerja, peralatan, atau kombinasi dari ketiganya. Akibat yang mungkin timbul
dari adanya proses tersebut adalah membesarnya biaya langsung yang disebabkan
oleh percepatan kerja pada tingkat yang lebih cepat dari biasanya dan mengecilnya
biaya tidak langsung karena semakin pendeknya waktu pelaksanaan proyek. Oleh
karena itu, penelitian ini dilaksanakan berpangkal pada bagaimana mendapatkan titik
biaya yang minimum antara kondisi normal dan kondisi yang telah dilakukan suatu
percepatan. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya untuk
memenuhi tuntutan baik dari pemilik maupun dari pihak manajemen proyek untuk
mempersingkat waktupelaksanaan proyek.
Cara yang dilakukan dalam analisis adalah dengan mempelajari data proyek
yang didapat dari pihak pelaksana, yaitu berupa Gambar Proyek dan Time Schedule
yang di dalamnya terdapat Bar Chart dan Kurva S. Dari data-data tersebut,
selanjutnya dapat disusun suatu Diagram Jaringan Kerja, dalam hal ini adalah
diagram Precedence Diagram Method. Dengan mempergunakan program Primavera,
selanjutnya didapatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis. Kegiatan-kegiatan kritis
tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan produktivitas normal, produktivitas
percepatan, durasi normal dan durasi percepatan. Durasi percepatan yang didapatkan
selajutnya digunakan untuk menyusun Time Schedule baru yang lebih singkat dari
Time Schedule semula. Analisis biaya dilakukan dengan memperhitungkan biaya
yang diakibatkan oleh penambahan jam kerja / lembur.
Setelah dilaksanakan penelitian, hasil yang didapat adalah bahwa waktu
pelaksanaan proyek dapat dipersingkat 6minggu, sehingga menjadi 32 minggu dan
waktu semula 38 minggu. Titik biaya minimum terdapat dalam kondisi normal.
Akibat penambahan jam kerja, biaya total proyek meningkat sebesar
Rp 1.173.717.661,17 atau sebesar 15,45 %, sehingga biaya total proyek menjadi
Rp 8.772.455.957,68 dari biaya total awal sebesar Rp 7.598.738.296,51.
Collections
- Civil Engineering [4187]