ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN INHALASI BUDESONID/FORMOTEROL DIBANDINGKAN DENGAN INHALASI FLUTIKASON/SALMETEROL PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK) RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA YOGYAKARTA
Abstract
Penyakit Paru Obstruksi Kronik memerlukan penatalaksanaan terapi yang
tepat agar kejadian eksaserbasi akut dapat dicegah. Penatalaksanaan terapi perlu
dilakukan dengan tepat, baik dari segi efektivitas terapi maupun biaya terapi.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan inhalasi
budesonid/formoterol dibandingkan dengan inhalasi flutikason/salmeterol pada
pasien PPOK rawat jalan di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta. Penelitian
dilakukan secara observasional deskriptif, dengan rancangan penelitian cross
sectional, efektivitas terapi diukur menggunakan kuisoner COPD Assesment Test
(CAT). Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menghitung biaya medik
langsung dan rata-rata skor CAT dengan metode ACER. Hasil penelitian dari 111
pasien menunjukkan hasil biaya rata-rata kombinasi budesonid/formoterol Rp.
484.584, sedangkan kombinasi flutikason/salmeterol Rp. 491.297. Hasil
efektivitas terapi inhalasi budesonid/formoterol dengan persentase 41,67%
sedangkan inhalasi flutikason/salmeterol dengan persentase 28,20%. Hasil
perhitungan ACER pada terapi inhalasi budesonid/formoterol sebesar Rp. 11.629,
dan inhalasi flutikason/salmeterol sebesar Rp. 17.421. Berdasarkan perhitungan
nilai ACER, disimpulkan bahwa inhalasi budesonid/formoterol lebih cost effective
dibandingkan inhalasi flutikason/salmeterol.
Collections
- Pharmacy [1444]