Pondok Pesantren Terpadu di Kudus: Arsitektur Perilaku sebagai Kajian Teori terhadap Bangunan

Abstract

Tujuan pembahasan dari tulisan ini adalah untuk menyusun konsep dasar perancangan Pondok Pesantren Terpadu sebagai wadah baru bagi pengembangan dunia pendidikan dan alternatif pilihan terhadap lembaga pendidikan di Indonesia, dimana wadah baru ini merupakan perpaduan keunggulan-keunggulan 2 lembaga pendidikan yang sudah ada yaitu lembaga pendidikan umum dan lembaga pendidikan agama yang dalam hal ini diwakili oleh Pondok Pesantren. Diharapkan nantinya dari penggabungan kedua lembaga tersebut dapat dihasilkan lulusan-lulusan terbaik yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) semata, tetapi juga iman dan taqwa (Imtaq) untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mendapatkan suatu konsep perencanaan dan perancangan arsitektural pada bangunan Pondok Pesantren Terpadu sebagai pusat pendidikan digunakan konsep Arsitektur Perilaku sebagai landasan perancangan Pondok Pesantren. Arsitektur Perilaku : suatu cara pandang dalam menciptakan ruang dan lingkungan dengan memandang faktor perilaku (manusia) sebagai unsur utama. Dalam menstudi perilaku kerangka yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan perilaku santri saat belajar didalam lingkup Pondok Pesantren terutama di kelas maupun di kamar dalam menciptakan ruang dan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar-mengajar tersebut dan mewadahi fungsi dengan baik sebagai lembaga pendidikan Islam.