Perancangan Ulang Alat Bantu Kerja Batik Cap dengan Menggunakan Prinsip-Prinsip Anthropometrik ( Studi Kasus di CV. Batik Indah Rara Djonggrang Yogyakarta )
Abstract
Batik merupakan salah satu kerajinan yang digemari oleh wisatawan yang
berkunjung ke Yogyakarta. Menurut proses pembuatannya batik terbagi menjadi
batik cap, batik tulis dan batik printing. Dalam proses pembuatan batik cap
digunakan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan. Alat bantu ini merupakan salah
satufaktor yang penting untuk diperhatikan dalam proses produksi karena alat yang
tidak tepat dapat menghambat pekerjaan bahkan dapat menyebabkan rasa sakitpada
bagian tubuh tertentu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
dimensi rancangan alat bantu yang sesuai dengan tubuh pekerja batik cap agar
dapat mengurangi keluhan dari pekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Studi kasus dilakukan di Perusahaan Batik Rara Djonggrang Yogyakarta dengan
memberikan kuesioner mengenai keluhan yang dialami pekerja pada bagian tubuh
tertentu. Dalam perancangan ulang alat bantu pemanas lilin digunakan data
anthropometri agar alatyang dihasilkan sesuai dengan dimensi tubuh pekerja. Alat
yang telah dirancang disimulasikan kepada pekerja batik untuk mengetahui sejauh
mana efisiensi alat yang baru bagi pekerja. Untuk kemudian dilakukan analisis data
dengan cara membandingkan alat yang lama dengan alat setelah perbaikan meliputi
data kuesioner, konsumsi energi dan waktu baku. Dari hasil perhitungan
anthropometri didapatkan hasil tinggi alat pemanas 129 cm, tinggi tempat wajan 96
cm dan lebar tempat pemanas 48 cm. Terdapat pengurangan keluhan yang dialami
oleh pekerja yaitu pada bagian leher berkurang 43%, bahu berkurang 71%, siku
berkurang 57%, tangan berkurang 71%, punggung atas berkurang 57%>, punggung
bawah berkurang 43% dan kaki berkurang 28%. Untuk waktu baku sebelum
perbaikan sebesar 26.6 menit, sedangkan waktu baku setelah perbaikan sebesar 23.2
menit, terjadi penghematan waktu sebesar 13.4%. Konsumsi energi rata-rata dengan
menggunakan alatpemanas lilin yanglama 0.836Kkal, sedangkan konsumsi energi
rata-rata dengan menggunakan alat yang baru 0.634 Kkal, terjadi penghematan
konsumsi energi sebesar 24.2%).
Collections
- Industrial Engineering [2224]