Show simple item record

dc.contributor.authorHidayat, Surya Wahyu
dc.date.accessioned2018-12-20T03:15:00Z
dc.date.available2018-12-20T03:15:00Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12218
dc.description.abstractKeberadaan lumpur hasil semburan dari kegiatan eksplorasi migas PT Lapindo Brantas sangat meresahkan masyarakat sekitar, karena telah menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal, harta, mata pencaharian dan lain - lain. Karakteristik Lumpur yang mengandung siliika serta butiran pasir yang halus maka dimungkinkan pemanfaatannya. Pengolahan secara khusus untuk menghilangkan lumpur ini yaitu dengan memanfaatkannya untuk dijadikan genteng. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terhadap sifat fisik genteng, terutama kuat lentur dan kerapatan air Salah satu metode pengolahan yang digunakan adalah solidifikasi lumpur lapindo sebagai genteng. Dalam proses solidifikasi ini, digunakan bahan susun berupa tanah liat, penambahan lumpur dengan berbagai konsentrasi yaitu 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% lumpur dalam bahan-bahan genteng. selanjutnya dicetak dengan mesin press ukuran 31cm x23cm x1.5cm. Setelah pencetakan genteng selesai, maka genteng ditaruh di dalam ruangan yang lembab. Setelah genteng berumur 2 hari, genteng dijemur selama 2 hari. Lalu genteng dibakar dalam tungku selama 10 jam. Genteng ditimbang berat basah, setelah itu di oven selam 1x24 jam. Lalu ditimbang berat kering, masing-masing variasi percohaan dibuat 10 sampel genteng. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa, penambahan lumpur lapindo sebagai bahan pembuatan genteng menunjukkan suatu hasil yang berbeda dari genteng tanpa tambahan lumpur. Masuknya bahan tambahan sampai 20% menyebabkan kenaikan kuat lentur, ini karena nilai COLEnya menjadi rendah akibat penambahan pasir dan nilai plastisitasnya meningkat sedangkan masuknya bahan tambahan 30% dan 40% menyebabkan penurunan nilai kuat lentur, karena mengurangi ikatan antara bahan gentengyang satu dengan yang lain. Dan juga oleh penurunan kuantitas atau jumlah mineral (kaolin) berdasarkan pengujian kuat lentur. Pada penambahan 20% Lumpur didapat hasil kuat lentur paling besar yaitu 30,145 kg cm². Sedangkan untuk uji kerapatan air didapat relatif baik pada penambahan lumpur10-40% Sehingga dapat ditarik kesimpulan presentase penambahan lumpur yang paling optimum dalam pembentukan genteng dari aspek teknis (kuat lentur dan kerapatan air) adalah 20%en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLumpur lapindoen_US
dc.subjectkuat lenturen_US
dc.subjectkerapatan airen_US
dc.titlePemanfaatan Lumpur Lapindo Brantas sebagai Bahan Campuran Pembuatan Gentengen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record