Show simple item record

dc.contributor.authorFajriaty, Inarah
dc.date.accessioned2018-12-19T07:34:11Z
dc.date.available2018-12-19T07:34:11Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12198
dc.description.abstractDaun beluntas ( Pluchea indica. L. Less ) secara tradisional digunakan untuk obat pengatur haid atau peluruh haid. Oleh karena itu dilakukan penelitian pengaruh rebusan daun Pluchea indica. L. Less terhadap siklus estrus dan jumlah kelahiran janin pada tikus betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun Pluchea indica L. Less sebagai obat antifertilitas terhadap siklus estrus dan jumlah kelahiran janin pada tikus betina galur Wistar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat kontrasepsi oral alternatif. Kelompok tikus dibagi menjadi 4 kelompok yang mana tiap-tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Rebusan daun beluntas dipejankan secara oral sekali sehari selama 15 hari. Kelompok I diberi aquades dosis 2 ml / 200 gram BB sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi rebusan daun beluntas ( Pluchea indica.L.Less,) setara dengan daun 945 mg/ KgBB, kelompok III diberikan rebusan daun beluntas (Pluchea /W/'ca. L.Less) setara dengan daun 9450 mg / KgBB dan kelompok IV diberi Pil KB dosis 0.02268 mg / Kg BB sebagai kontrol positif. Kemudian pengamatan meliputi pengamatan siklus estrus diketahui melalui pengamatan pada apus vaginanya, kemudian hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan LSD. Untuk pengamatan jumlah kelahiran janin kelompok tikus dikelompokan menjadi 4 kelompok yang mana tiap-tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus, pada akhir proestrus dan awal estrus tikus dikawinkan, pada 10 hari pertama kebuntingan dipejankan secara oral setiap hari. Setelah umur kebuntingan 21 hari, tikus di bedah kemudian hitung tempat implantasi, jumlah janin, dan korpus luteum. Kemudian hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan analisis LSD. Pada pengamatan fase estrus, fase proestrus, fase metestrus dan fase diestrus didapatkan perbedaan yang signifikan (P < 0.05) antara kelompok perlakuan. Hasil pengamatan mikroskopik menunjukkan bahwa fase metestrus dan fase diestrus bertambah lama dan fase proestrus dan estrus akan berkurang dengan pemberian rebusan daun beluntas. Untuk pengamatan jumlah kelahiran, resorbsi awal dan resorpsi akhir di dapatkan perbedaan yang signifikan (P < 0.05) antar kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa rebusan daun beluntas mempunyai efek antifertilitas terlihat dari berkurangnya jumlah kelahiran janin yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Rebusan Daun Belintasen_US
dc.subject(Pluchea Indica. L.Less)en_US
dc.subjectSiklus Estrusen_US
dc.subjectJumlah Kelahiran Janinen_US
dc.subjectTikus Betina Galur Wistaren_US
dc.subjectBeluntasen_US
dc.subjectantifertilitasen_US
dc.subjectsiklus estrusen_US
dc.subjectkelahiranen_US
dc.titlePengaruh Rebusan Daun Belintas (Pluchea Indica. L.Less) terhadap Siklus Estrus dan Jumlah Kelahiran Janin pada Tikus Betina Galur Wistaren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record