Show simple item record

dc.contributor.authorHidayanto
dc.contributor.authorIsmayanto, Heri
dc.date.accessioned2018-12-19T02:21:48Z
dc.date.available2018-12-19T02:21:48Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12182
dc.description.abstractBeton ringan ("light weight concrete") dihasilkan dari penggunaan agregat ringan sebagai campurannya, baik hasil alami maupun buatan seperti batu apung, fly ash, aglite, foamed slag dan leca. Beton ringan ini telah banyak dikenal di Eropa, Australia maupun Amerika untuk keperluan konstruksi. Beratnya relatif ringan karena mengandung pori, oleh karena itu banyak menyerap air. Aiwa dibuat dari bahan lempung sedimen yang dapat berkembang ("expanded clay") sehingga dapat disetarakan dengan Leca. Pada tahap persiapan lempung dipecah menjadi partikel-partikel kecil dengan diameter 0,5 sampai dengan 2,0 cm, kemudian dikeringkan, dan dibakar secara cepat (5 - 10 menit) dalam tungku pembakaran yang dapat berputar dengan suhu 1150 - 1250˚ C. Bahan dasar Aiwa digali dari pinggiran maupun di tengah sepanjang sungai Tajum, Wangon, kabupaten Cilacap. Perencanaan campuran adukan beton menggunakan metode takaran coba-coba dengan fariasi nilai fas yang berbeda pada standar nilai "slump" yang sama dengan memperhatikan kemudahan pengerjaan ("workability"). Hasil penelitian menunjukan bahwa beton yang menggunakan agregat kasar alwa memiliki berat volume lebih kecil dari 1,9 g/cm³ sehingga dapat digolongkan kedalam beton ringan, dan kuat desak yang dihasilkan dapat mencapai 210,7901 kg/cm² pada nilai fas 0,4450 sehingga dapat digolongkan kedalam beton struktur karena lebih besar dari 20 Mpa ( 196,1333 kg/cm²).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectpenggunaan alvaen_US
dc.subjectagregat kasaren_US
dc.subjectbeton ringanen_US
dc.titlePenggunaan Alwa sebagai Alternatif Pengganti Agregat Kasar pada Beton Ringanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record