Penggunaan Alwa sebagai Alternatif Pengganti Agregat Kasar pada Beton Ringan
Abstract
Beton ringan ("light weight concrete") dihasilkan dari penggunaan
agregat ringan sebagai campurannya, baik hasil alami maupun buatan seperti
batu apung, fly ash, aglite, foamed slag dan leca. Beton ringan ini telah
banyak dikenal di Eropa, Australia maupun Amerika untuk keperluan
konstruksi. Beratnya relatif ringan karena mengandung pori, oleh karena itu
banyak menyerap air.
Aiwa dibuat dari bahan lempung sedimen yang dapat berkembang
("expanded clay") sehingga dapat disetarakan dengan Leca. Pada tahap
persiapan lempung dipecah menjadi partikel-partikel kecil dengan diameter
0,5 sampai dengan 2,0 cm, kemudian dikeringkan, dan dibakar secara cepat
(5 - 10 menit) dalam tungku pembakaran yang dapat berputar dengan suhu
1150 - 1250˚ C. Bahan dasar Aiwa digali dari pinggiran maupun di tengah
sepanjang sungai Tajum, Wangon, kabupaten Cilacap.
Perencanaan campuran adukan beton menggunakan metode takaran
coba-coba dengan fariasi nilai fas yang berbeda pada standar nilai "slump"
yang sama dengan memperhatikan kemudahan pengerjaan ("workability").
Hasil penelitian menunjukan bahwa beton yang menggunakan agregat
kasar alwa memiliki berat volume lebih kecil dari 1,9 g/cm³ sehingga dapat
digolongkan kedalam beton ringan, dan kuat desak yang dihasilkan dapat
mencapai 210,7901 kg/cm² pada nilai fas 0,4450 sehingga dapat digolongkan
kedalam beton struktur karena lebih besar dari 20 Mpa ( 196,1333 kg/cm²).
Collections
- Civil Engineering [4187]