Show simple item record

dc.contributor.authorWahyuningsih, Sri
dc.date.accessioned2018-12-17T04:33:56Z
dc.date.available2018-12-17T04:33:56Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12160
dc.description.abstractIndustri batik merupakan salah satu penghasil tekstil yang dibutuhkan masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Dalam proses produksinya, industri batik banyak menggunakan bahan-bahan kimia dan air. Bahan kimia biasanya digunakan pada proses pewarnaan atau pencelupan. Polutan yang terkandung dalam limbah industri batik dapat berupa padatan tersuspensi, padatan teratur, atau zat organik. Karakteristik limbah batik pada umumnya bersifat alkalis, suhu tinggi serta memiliki warna yang pekat. Untuk menghilangkan polutan tersebut, diperlukan suatu pengolahan yang dapat memisahkan atau menurunkan polutan yang terkandung di dalamnya sehingga limbahyang dibuang tidakmenyebabkan pencemaran lingkungan. Sebagai salah satu alternatif pengolahan untuk menurunkan konsentrasi pencemar dengan parameter TSS dan Nitrat ini yang dapat dilakukan adalah pengolahan dengan Anaerobic Horizontal Roughing Filter. Roughing Filter merupakan teknologi untuk pengolahan air dengan proses yang sederhana dan efisien untuk memisahkan material padatan dan juga berperan untuk perbaikan kualitas bakteriologis air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Anerobic Horizontal Roughing Filter dalam menurunkan TSS dan Nitrat pada limbah cair industri batik. Penelitian ini menggunakan reaktor Anaerobic Horizontal Roughing Filter dengan media gravel berukuran 15-11 mm. Panjang reaktor adalah L = 0,85 m, lebar W= 0,3 m dan tinggi H = 0,25 m. Setelah dilakukan seeding dan aklimasi, makaair limbah batik dialirkan dan dilakukan pemeriksaan untuk parameter TSS dan Nitrat sesuai dengan ketentuan SNI edisi 1991 dari Bidang Pekerjaan Umum tentang Kualitas Air. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi TSS sebesar 16-87,76% dan penurunan konsentrasi Nitrat sebesar 14,97 - 63,49%. Penurunan konsentrasi TSS dapat terjadi karena adanya proses filtrasi pada roughing filter, sedangkan penurunan konsentrasi nitrat terjadi karena adanya proses denitrifikasi, yaitu reduksi ion nitrat menjadi gas nitogen dalam keadaan anaerobik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLimbah batiken_US
dc.subjectAnaerobic Horizontal Roughing Filteren_US
dc.subjectTSSen_US
dc.subjectNitraten_US
dc.titleEfektifitas Anaerobichorizontal Roughing Filter dalam Menurunkan TSS dan Nitrat pada Limbah Cair Industri Batiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record