STUDI PENGELOLAAN LIMBAH B3 PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN SLEMAN
Abstract
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) puskesmas dapat menimbulkan masalah, baik dari aspek kesehatan maupun estetika. Walaupun limbah medis yang dihasilkan lebih sedikit dari limbah domestik, resiko terhadap pencemaran lingkungan berpotensi lebih besar apabila tidak ada pengelolaan limbah B3 yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan limbah B3 yang telah diterapkan, sarana dan parasarana TPS limbah B3, dan mengetahui timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan Puskesmas. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel untuk observasi kondisi eksisting pengelolaan dan timbulan limbah B3 yaitu purposive sampling dengan rumus slovin. Pelaksanaan pengelolaan limbah B3 dapat dilakukan dengan menghitung timbulan limbah B3 yang dihasilkan, serta komposisi dari limbah B3 yang dihasilkan dari Puskesmas di Kabupaten Sleman dengan melakukan sampling 8 hari berturut turut, serta melakukan observasi mengenai pengetahuan pihak Puskesmas tentang pengelolaan Limbah B3 yang sesuai dengan peraturan pemerintah. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata timbulan per hari pada Puskesmas di Kabupaten Sleman yaitu menghasilkan limbah B3 sebanyak 0,102 kg/pasien/hari. Kondisi TPS di Puskesmas 60,2% telah memenuhi kriteria persyaratan TPS berdasarkan hasil pengolahan data kuisioner yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 56 Tahun 2015 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengelolaan limbah berbahaya dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]